SOLOPOS.COM - Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri Irjen Pol Marthinus Hukom memberikan arahan kepada ratusan orang mantan NII di Kabupaten Dharmasraya (ANTARA/ HO Polda Sumbar)

Solopos.com, JAKARTA — Ratusan anggota Negara Islam Indonesia (NII) ramai-ramai mencabut baiat mereka. Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom menilai cabut baiat ratusan anggota NII itu menjadi momentum kesadaran bersama-sama menjaga keutuhan NKRI.

“Hal yang sama juga lakukan Densus di Lampung tiga bulan lalu, tapi jumlahnya tidak sampai sebanyak ini, hari ini saya melihat terciptanya kesadaran masyarakat dalam membangun bersama,” katanya di Pulau Punjung, Kabupaten Dharasraya, Sumatera Barat, Rabu.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Hal tersebut disampaikan Marthinus dalam cabut baiat 391 mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) Dharmasraya, dan pengucapan sumpah setia pada NKRI di Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (28/4/2022).

Densus 88 mengapresiasi Pemprov Sumbar dan Pemkab Dharmasraya dalam merespons fenomena radikalisme, terorisme, dan intoleran yang terjadi di Sumbar berapa waktu lalu.

Baca Juga: Saifuddin Ibrahim, Mantan Antek NII yang Kini Terus Menghina Islam

Selain kepada pemerintah setempat dan Polda, apresiasi juga disampaikan Kepala Densus kepada wali nagari Sungai Dareh, IV Koto Pulau Punjung, Sungai Kambuik, Gunung Selasih, Taratak Tinggi, dan Panyubarangan. Wilayah tersebut menjadi lokasi penyebaran mantan NII.

“Kerja sama yang baik antara Densus dan pihak terkait menghasilkan hal yang luar biasa seperti momentum hari ini,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Menurutnya, di antara masyarakat yang hadir sebagian besar hanyalah menjadi korban dari ketidakhuan serta ketidakpahaman dari mereka yang memiliki kepentingan untuk memperoleh keuntungan dari pergerakan tersebut.

Baca Juga: Densus 88: NII Sumbar Hendak Gulingkan Jokowi Sebelum 2024

Ia mengatakan Densus tidak ingin mengedepankan sikap represif dalam penanganan teror, namun berkomitmen melakukan pendekatan duduk bersama masyarakat yang terindikasi melakukan penyimpangan dan memahami sesuatu yang salah.

“Perlu disampaikan kehadiran Densus adalah bagian dari anak bangsa yang ingin merangkul dengan penuh cinta dan kasih. Bagi kami ini lebih penting dari penangkapan dan penegakan hukum,” katanya.

Densus 88, tambahnya, juga percaya masyarakat Minang memiliki akar budaya dan semboyan kuat, yakni adat basandi syarak syarak basandi kitabullah sebagai identitas yang akan mempertahankan ketahanan sosial masyarakat Minang.

Baca Juga: Ini Peran Tersangka Teroris Kelompok NII di Tangerang

“Momen ini sekaligus menunjukkan anak bangsa punya kesadaran untuk bersama membangun negara. Sehingga melihat kondisi serta perkembangan saat ini densus tidak kuatir tentang penyebaran faham radikalisasi yang lebih masif ke depan,” katanya.

Marthinus Hukom menyatakan, Densus 88 menitipkan warga yang telah mencabut baiat kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat agar mereka tidak sendiri dalam menjaga keutuhan NKRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya