SOLOPOS.COM - Ratu Atut (JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Setelah mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, posisi Ratu Atut Chosiyah sebagai gubernur Banten makin tergoyang. Banyak pihak memintanya segera mundur atau dinonaktifkan. Menanggapi hal ini, Atut hanya bisa pasrah.

“Bu Atut silakan saja, gimana DPRD, gimana aturannya, silakan saja, menurut aturannya gimana. Buat Bu Atut sih, kalau memang aturannya seperti itu Bu Atut silakan saja,” ujar adik Atut, Ratu Tatu Chasanah, di Gedung KPK, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (25/12/2013).

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Tatu sudah bertemu dengan Atut di tahanan kemarin. Soal penonaktifan Atut sebagai gubernur, pihak keluarga mengaku akan mengikuti peraturan perundangan. Atut bisa dinonaktifkan saat sudah berstatus terdakwa. “Kalau itu kan ada aturannya ya mas, nanti kalau di undang-undangnya ada harus nonaktif itu kapan, kan sudah ada,” tambah Tatu.

Seperti diketahui, DPRD Banten telah menggelar rapat tertutup membahas kelanjutan posisi Atut sebagai gubernur. Hasil rapat itu, DPRD tetap mempertahankan Atut sebagai Gubernur Banten meskipun saat ini Atut tengah mendekam di penjara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya