Rapim TNI-Polri diwarnai kritik Presiden Jokowi terhadap kedua institusi itu.
Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan seluruh jajaran TNI dan Polri agar sering turun ke lapangan memantau kondisi terkait tugas dan fungsi serta perannya masing-masing.
Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI
“Jangan perintah dari belakang meja karena dengan melihat kondisi langsung di lapangan bisa segera dicarikan solusi jalan keluar. Kondisi lapangan itu sangat dinamis,” katanya usai memberikan arahan rapat pimpinan Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Presiden menambahkan sinergi antara TNI-Polri merupakan kunci dalam penyelesaian sejumlah kasus. Dia mencotohkan dalam kasus teror Thamrin, Polri bergerak cepat. Sementara TNI memberikan bantuan dari belakang tapi belum bergerak.
“Kalau diperlukan langsung, dalam hitungan menit dan detik sudah berada di lokasi. Sinergi ini yang diperlukan sehingga dalam menyelesaikan tiap masalah dikerjasakn bersama-sama berkaitan terorisme dan gangguan keamanan,” katanya.
Hadir dalam rapim itu antara lain Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan, Jaksa Agung HM Prasetyo, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Angkatan TNI, serta jajaran tinggi Polri lainnya.