SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kedua dari kiri), unsur pimpinan DPR yang terdiri atas Setya Novanto (kiri), dan Fadli Zon (ketiga dari kiri), didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja dan pejabat DPR berjalan keluar ruangan seusai mengikuti rapat konsultasi antara pemerintah dan DPR di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/4/2015). Presiden Joko Widodo dalam kesempatan itu akhirnya memberikan penjelasan terkait pembatalan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan dan pengajuan Komjen Badrodin Haiti sebagai calon Kepala Kepolisian Negara Repiblik Indonesia yang baru. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

RAPBN 2015 yang difokuskan ke pembangunan infrastruktur dinilai tepat, bahkan oleh politikus di luar pemerintahan.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 memfokuskan belanja produktif pada pembangunan infrastruktur serta ketahanan pangan dan energi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon, mengatakan kebijakan yang diambil pemerintah untuk fokus di pembangunan infrastuktur tepat dilakukan di tengah kondisi perekonomian seperti sekarang ini.

“Saya pikir tepat kalau kita lakukan pembangunan infrastruktur karena bersifat padat karya. Jadi, bisa membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan,” ujarnya di Gedung DPR/MPR, Jumat (14/8/2015).

Fadli Zon berharap pemerintah dapat segera merealisasikan proyek-proyek infrastruktur yang telah dicanangkan pemerintah. Menurutnya, yang menjadi masalah adalah pelaksanaan dari proyek-proyek infrastruktur pemerintah.

“Sekarang aja penyerapan anggaran pemerintah 26%, masih jauh dari target. Waktu tinggal beberapa bulan lagi,” katanya.

Adapun pemerintah menganggarkan belanja infrastruktur sebesar 8% dari APBN 2016 atau senilai Rp313,5 triliun. Dalam pidatonya terkait RAPBN 2016, Presiden Jokowi menyebutkan anggaran tersebut lebih besar dari alokasi anggaran infrastruktur dalam APBN Perubahan 2015 yang senilai Rp290,3 triliun.

“Alokasi ini akan digunakan antara lain untuk pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara, termasuk bandara perintis agar konektivitas dan pemerataan antarwilayah jadi lebih baik,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya