RAPBD Jateng Defisit Rp800 Miliar

Ilustrasi

SEMARANG-Rancangan Anggaran Pendapan Belanja Daerah (RAPBD) Jateng 2013 mengalami defisit senilai Rp800 miliar. Hal ini terungkap dalam pengantar nota keuangan RAPBD Jateng 2013 yang dibacakan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo pada rapat paripurna DPRD Jateng di Gedung Berlian Jl Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (11/10/2012).

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Difisit anggaran ini terjadi karena anggaran belanja daerah lebih besar dibandingkan dengan anggaran pendapatan daerah. ”Anggaran belanja daerah senilai Rp12,469 triliun, sedang pendapatan daerah Rp11,669 triliun sehingga defisit Rp800 miliar,” kata Gubernur.

Namun, defisit anggaran ini ditutup dari penerimaan pembiayaan daerah senilai Rp800 miliar yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) tahun 2012 Rp300 miliar dan pencairan dana cadangan Pemilihan Gubernud dan Wakil Gubernur Jateng 2013 senilai Rp500 miliar.

”Sehingga pada RAPBD Jateng 2013, silpanya nihil,” tandasnya.

Berdasarkan data buku nota keuangan RAPBD Jateng 2013 anggaran belanja daerah paling besar untuk alokasi belanja tak langsung senilai Rp9,145 triliun (73,34%). Belanja tak langsung ini antara lain, belanja pegawai Rp1,506 triliun, hibah Rp4,025 triliun, bantuan sosial (bansos) Rp9,24 miliar, bantuan keuangan kabupaten/kota dan pemerintah desa Rp1,365 triliun, serta belanja tak terduga Rp30 miliar. Sedang untuk belanja langsung dialokasikan Rp3,323 triliun dan dana pendidikan Rp3,974 triliun.

Terpisah anggota FPAN DPRD Jateng, Subandi menyatakan defisit RAPBD Jateng 2013 Rp800 miliar bisa ditutupi dari dana anggaran penerimaan pembiayaan daerah. ”Jadi pembiayaan neto atau bersih Rp800 miliar, sehingga tak ada silpa. Ini sangat baik,” ujar dia.