SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Perampokan dengan senjata api selalu marak menjelang Lebaran ataupun tahun baru. Namun polisi dinilai kurang sigap mengantisipasinya.

Hasilnya, perampokan terus terjadi hingga jatuh korban.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Ini kan kejahatan yang selalu berulang setiap waktu tertentu misalnya Lebaran, tapi polisi sepertinya tidak mengantisipasi,” kata Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane kepada detikcom, Sabtu (21/8).

Neta mengatakan, pihaknya hampir setiap malam berkeliling di kota Jakarta. Namun patroli polisi hampir tidak terlihat.

“Harusnya kan patroli lebih agresif khususnya di kota-kota besar, biar masyarakat merasa aman dan orang yang akan berbuat jahat juga berpikir,” katanya.

Apalagi, kata Neta, di Jakarta masih beredar sekitar 3 ribu senjata ilegal. Bukan tidak mungkin, senjata-senjata tersebut digunakan untuk hal-hal yang tidak baik seperti merampok.

“Menjelang lebaran, natal, atau tahun baru seperti ini, polisi harusnya mendata ulang dan mencari pemilik senjata-senjata itu. Untuk antisipasi,” katanya.

Sebelumnya di Jakarta telah terjadi sejumlah perampokan dengan menggunakan senjata api. Yang terbaru, perampok menodongkan pistol saat merampok mobil yang membawa uang milik koperasi PT Telkom sebesar Rp 740 juta.

Di Medan, kawanan perampok bersenjata AK 47 dan M 16 merampok Bank CIMB Niaga. Selain menggasak uang tunai, kawanan pria berbadan tegap itu juga menembak anggota Brimob yang berjaga hingga tewas. Salah satu satpam terluka di dada karena tembakan.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya