Dili–Presiden Timor Timur Jose Ramos-Horta meminta kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menghentikan penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti bagi kasus konflik hebat yang menewaskan ratusan orang di Timor Timur saat jajak pendapat beberapa tahun lalu.
“Saya katakan yang lalu biarlah berlalu,” tegas Ramos-Horta.
Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung
Hal itu disampaikan dia saat memberikan pidato dalam acara peringatan 10 tahun kemerdekaan Timor Timur, Minggu (30/8) seperti dilansir The Sydney Morning Herald, Senin (31/8).
Ramos-Horta bahkan meminta rakyat Timor Timur untuk memaafkan Indonesia atas kejahatan besar yang dilakukan terhadap mereka beberapa tahun lalu.
Ramos-Horta mengatakan PBB harus membubarkan tim penyelidik yang tengah menyusuri bukti-bukti terkait kasus kejahatan yang dilakukan militer Indonesia saat itu. Tim penyelidik hingga kini baru berhasil menyelesaikan 86 penyelidikan dari 396 kasus yang ada.
Ramos-Horta mengatakan tidak akan ada pengadilan internasional untuk mengadili pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kasus tersebut. Meskipun 2 tahun lalu muncul rekomendasi penyelidikan yang dilakukan oleh para ahli yang ditunjuk oleh PBB, namun, hingga kini tidak ada tindakan nyata dari rekomendasi tersebut.
dtc/fid