SOLOPOS.COM - Marwanto, Dosen Bahasa lndonesia dan Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UlN Salatiga

Beberapa orang larut dalam penggunaan ponsel. Sering beralibi untuk bekerja dan mengisi waktu luang seperti bermain games, chatting, mengobrol, lihat youtube dan yang lainnya. Mereka asyik dan gembira, tanpa sadar berat untuk melangkahkan kaki ke masjid.

Suara azan yang menggema belum mampu terdengar dengan baik, tadarus Al-Qur’an, membaca dan melihat sesuatu yang bermanfaat pun terabaikan. Padahal semua orang mengetahui bahwa Ramadan merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Mestinya semua manusia, khususnya umat muslim bisa melaksanakan ibadah dan mencari pahala sebanyak-banyaknya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ponsel bukan mengganggu dalam peningkatan ibadah, namun sebaliknya keberadaan alat tersebut, seharusnya menjadi sarana memotivasi manusia agar semakin dekat dengan Allah SWT.

Pada bulan ini semua amalan diberikan pahala yang berlipat ganda. Ramadan sering disebut sebagai bulan yang mulia daripada bulan-bulan sebelumnya, karena pada bulan ini pula pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka ditutup rapat, seperti yang disampaikan oleh Rasulullah:

Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan”. (HR. Ahmad)

Dalam bulan Ramadan manusia berlomba-lomba untuk meraih cinta Allah SWT dengan cara meningkatkan berbagai macam amalan ibadah. Komunikasi dengan Sang Khalik intensif dan berjalan dengan baik, apalagi dengan berbagai bantuan alat komunikasi yang disebut dengan ponsel.

Alat tersebut sebagai simbol kemajuan teknologi dan seharusnya menjadi sarana peningkatan ibadah bagi umat manusia di seluruh dunia. Dengan alat ini pula jangkauan komunikasi yang jauh terasa lebih dekat dan lancar. Ponsel memberikan berbagai kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dengan sesama manusia, termasuk dengan sang pencipta, Allah SWT.

Manusia dapat memanfaatkan ponsel mencari sesuatu yang bermanfaat untuk kegiatan ibadah, misalnya mengaji atau tadarus dengan membaca Al-Qur’an digital. Beragam konten bernuansa religius dan positif bisa didapatkan sebagai motivasi dan semangat dalam menjalankan ibadah Ramadan.

Selain itu, dalam ponsel bisa ditemukan berbagai aplikasi yang dapat mendukung ibadah Ramadan pula, seperti aplikasi arah kiblat, waktu salat wajib, berbuka dan sahur, termasuk artikel-artikel keagamaan. Seiring perkembangan zaman, keberadaan ponsel menjadi kebutuhan dasar yang penting bagi manusia.

Beberapa orang mengatakan “seperti kehilangan benda berharga apabila ponselnya ketinggalan di rumah atau hilang”. Keberadaan ponsel sudah bergeser menjadi pola hidup. Ke mana dan di mana pun manusia berada, ponsel selalu berada di saku atau tas menjadi pendamping manusia, bahkan melebihi pasangan hidup mereka sendiri.

Semua aktivitas selalu didahului memegang atau melihat ponsel, misalkan mau dan bangun tidur yang dilihat ponsel. Pada saat salat di masjid atau musala, tempat sujud berderet ponsel, bunyi dering panggilan maupun message bergantian tanpa henti, bahkan bunyi dering ada yang berbunyi memecah keheningan saat salat.

Imbasnya hal itu dapat mengganggu ketenangan dan kekhusukan dalam melaksanakan ibadah. Padahal banyak masjid dan musala sudah memasang imbauan agar mematikan atau menonaktifkan ponsel saat berada di masjid. Namun masih tetap ada bunyi dering panggilan atau message saat salat berlangsung.

Dewasa ini beberapa orang fokus ponsel, lupa kalau sedang jalan, berkendara, dan bekerja. Hal itu bisa membahayakan diri maupun orang lain. Sibuk bermain ponsel orang tua lupa dengan anak atau memberikan ponsel kepada anaknya yang rewel. Padahal tujuan diciptakan ponsel atau handphone adalah sebagai alat komunikasi atau untuk memudahkan komunikasi dengan orang lain.

Selain itu, ponsel berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, pengiriman dan penerimaan pesan singkat atau short message service (SMS).

Memang keberadaan ponsel dapat membuat orang tiba-tiba menjadi ustaz atau ustazah, menjadi alim dan lebih religius. Ada pula yang menjadi motiator handal dengan cara share sana sini, walaupun terkadang belum tentu kebenarannya dan tidak disertai dengan referensi yang jelas. Ponsel juga membuat manusia lebih aktif di berbagai group whatsapp dan media sosial lainnya.

Keaktivan bukanlah sesuatu yang salah, penting manusia dapat menggunakan ponsel untuk kebermanfaatan baik untuk dunia, lebih-lebih akhiratnya.

Ramadan sebentar lagi akan meninggalkan kita. Jangan sampai menyesal dan bersedih karena persentase ibadah yang dilakukan kalah jauh dibandingkan dengan aktivitas menggunakan ponsel yang kurang mendukung dalam peningkatan beribadah.

Semoga manusia di dunia ini dapat menggunakan ponsel atau handphone untuk sesuatu yang baik dan bermanfaat, terutama menunjang peningkatan beribadah, bekerja dan belajar. Manusia bisa bijaksana dan ramah dalam menggunakan alat tersebut sesuai tujuan asli ponsel yakni untuk mempermudah komunikasi dan menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi. Pada akhirnya, manusia semakin religius, khusyuk dan mempunyai pemahaman yang luas dalam beribadah selama bulan Ramadan.

Artikel ini ditulis oleh Marwanto, Dosen Bahasa lndonesia dan Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UlN Salatiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya