SOLOPOS.COM - Inspeksi pasar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo, Senin (15/6/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Ramadan 2016, TPID mulai memetakan ketersediaan pasokan bahan pangan selama Ramadan.

Solopos.com, SOLO–Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Soloraya berkumpul untuk memetakan ketersediaan pasokan bahan pangan selama Ramadan. Hal ini diharapkan dapat membantu menekan nilai inflasi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Wakil Ketua TPID Solo, Bandoe Widiarto, menyampaikan semua wilayah dilibatkan dalam kegiatan kali ini karena penyediaan barang berhubungan dengan daerah penyangga Solo. Acara tersebut tidak hanya dihadiri pengurus TPID tapi juga aparat penegak hukum untuk membantu penertiban supaya tidak ada penimbunan dan hambatan distribusi.

Kementerian Agama (Kemenag) Solo pun diundang dan mengatakan siap menerjunkan 102 mubaligh untuk membantu kampanye bijak berbelanja selama Ramadan. Distributor beras, bawang merah, bawang putih, cabai, daging ayam ras, dan minyak goreng pun diundang untuk memetakan pasokan dan melihat permasalahan yang ada.

“Berdasarkan hasil pertemuan, disepakati beberapa langkah, yakni mengadakan inspeksi ke pasar tradisional, mengadakan pasar murah di beberapa lokasi, dan mengindentifikasi kemungkinan adanya gangguan distribusi, terutama kebutuhan pokok,” ungkap Bandoe kepada wartawan di Kantor Bank Indonesia, Selasa (24/5/2016).

Dia mengatakan distributor yang diundang pada acara tersebut adalah distributor bahan makanan yang biasanya menyumbang inflasi tinggi. Dia menuturkan Ramadan dan Lebaran tahun lalu, inflasi cukup tinggi, yakni 0,53% pada Juni dan 0,96% pada Juli. Padahal pada 2014, inflasi Juli hanya 0,51% dan Juni 0,59%. Oleh karena itu, diharapkan inflasi tahun ini bisa lebih rendah.

Menurut dia, berdasarkan hasil pertemuan tersebut diketahui pasokan beras aman, di distributor maupun di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta, bahkan masih mencukupi untuk lima bulan mendatang. Cadangan beras pemerintah juga masih tersedia di gudang Bulog.

Harga bawang merah saat ini cenderung turun karena di Brebes dan daerah penghasil di Jatim mulai panen. Harga cabai juga cenderung stabil, kecuali cabai merah besar yang mengalami kenaikan harga akibat cuaca sehingga pasokan menurun. Gula pasir meski saat ini naik tajam, sekitar Rp1.500/kg dalam sepekan tapi dia memprediksi harga akan kembali normal karena tiga pabrik gula di Soloraya, yakni Pabrik Gula (PG) Mojo (Sragen), PG Tasikmadu (Karanganyar), dan PG Gondang Baru (Klaten) akan berproduksi pada awal Juli.

“Bawang putih cukup sulit diprediksi karena selama ini masih mengandalkan impor dari Tiongkok dan India. Namun berdasarkan informasi, di Tiongkok saat ini mulai panen bawang putih, diharapkan berpengaruh untuk menurunkan harga,” jelas Kepala BI Perwakilan Solo ini.

Sekretaris II TPID Solo, Taufik Amrozy, menyampaikan ada kenaikan harga beras sekitar Rp200/kg tapi hal ini dinilai wajar dan harga jual juga masih terjangkau masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya