SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan seragam Kostrad (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Rakernas Nasdem dimanfaatkan Presiden Jokowi untuk berbicara tentang hambatan ekonomi, termasuk menyindir hobi membeli barang impor.

Solopos.com, JAKARTA — Kebiasaan masyarakat yang senang dengan barang impor menjadi persoalan negara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penggunaan produk dalam negeri ditingkatkan untuk menyerap barang produksi tanah air.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Kita masih senang dengan produk impor, sepatu kalau enggak impor enggak senang. Tas ibu-ibu kalau enggak impor malu memamerkan,” kata Presiden Jokowi saat membuka Rakernas Partai Nasdem di Jakarta Senin (21/9/2015) malam.

Setelah itu, Presiden Jokowi menyindir pengguna jam tangan yang hobi membeli barang impor. Sebagian hadirin undangan yang merupakan pejabat dan masyarakat kalangan menengah ke atas dalam acara itu menengok tangan. Jokowi lantas mengingatkan.

“Jam kalau enggak impor [tak mau beli], impor pun yang mahal. Enggak usah tengok tangan, sekarang enggak apa-apa, tapi nanti jangan,” tutur Presiden Jokowi disambut gemuruh tawa hadirin.

Kata Jokowi, sebagai negara besar dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, seharusnya bisa menyerap produksi dalam negeri. Kebiasaan senang dengan barang impor cuma menguntungkan negara lain apalagi sebentar lagi memasuki Komunitas Masyarakat Ekonomi Asean.

Pastinya negara lain di kawasan mengincar pasar Indonesia yang sangat besar. Jika kalah bersaing dan masih suka dengan barang luar negeri, produk dalam negeri dikhawatirkan lambat laun tidak laku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya