SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Kedatangan Raja Salman ke Indonesia menjadi momentum untuk mendapatkan pasokan LPG langsung dari Arab Saudi.

Solopos.com, JAKARTA — Kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz menjadi momentum bagi Indonesia untuk mendapatkan pasokan gas secara langsung. Pasokan liquefied petroleum gas (LPG) asal Arab Saudi menjadi incaran Pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), konsumsi LPG pada 2016 sebesar 6,67 juta ton. Adapun, 66,3% di antaranya yakni 4,42 juta ton berasal diimpor dan sisanya, 33,7% atau 2,24 juta ton dipasok dari dalam negeri.

Vice President Crude and Commercial Integrated Supply Chain Pertamina Hasto Wibowo mengatakan saat ini kerja sama dengan Arab Saudi baru sebatas pengadaan minyak mentah jenis arabian light crude (ALC) dengan volume 110.000 barel per hari (bph) dalam jangka panjang. Sementara untuk LPG, dia menyebutkan memang ada yang berasal dari Arab Saudi tapi pengadaannya tak dilakukan secara langsung.

Oleh karena itu, dia menyebut momentum kedatangan Raja Arab Salman bin Abdulaziz Al Saud bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang pembelian langsung LPG. Adapun, peluang masih terbuka untuk pengadaan tahun berikutnya karena pasokan di 2017 telah diamankan sejak akhir tahun 2016.

Sebagai gambaran, dari 4,42 juta ton pasokan yang diimpor, sekitar 92% di antaranya masih berasal dari Timur Tengah. Sisanya, berasal dari Asia, Afrika dan Australia. “Tidak ada pembelian LPG langsung dari Saudi Arabia. Tentu Pertamina membuka setiap peluang dengan big producer,” ujarnya saat dihubungi JIBI/Bisnis, Rabu (1/3/2017).

Saat ini, kapasitas pasokan dalam negeri berasal dari Tanjung Jabung (Petro China) 600.000 ton, Belanak (Conoco Phillips) 525.000 ton, Bontang 1.000 ton, Tanjung Santan (Chevron) 90.000 ton, Ujung Pangkah (Hess) 113.000 ton, dan Arar (Petro China) 14.000 ton. Tangki LPG pemerintah rencananya dibangun di Bima, Nusa Tenggara Barat; Kupang, Nusa Tenggara Timur; Wayame, Maluku dan Jayapura, Papua.

Terpisah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengatakan pemerintah mendorong pembelian LPG dari perusahaan nasional (national oil company/NOC) ke perusahaan nasional secara langsung atau NOC to NOC. Selain bisa mendapat peluang harga lebih murah, hubuangan kedua negara, ujar Wirat, juga bisa dipererat.

“Pemerintah mendorong untuk NOC to NOC jadi direct, sehingga hubungan baiknya juga jalan,” katanya. Dia pun berharap momen kedatangan Raja Salman bisa menambah investasi Arab Saudi di sektor minyak dan gas bumi.

Saat ini, investasi yang masuk dari Arab Saudi yakni di proyek penambahan kapasitas Kilang Cilacap. Pada proyek bernilai US$4,5 miliar itu Saudi Aramco bermitra dengan Pertamina dengan kepemilikan saham 45%. Proyek tersebut rencananya memasuki tahap groundbreaking pada kuartal IV/2017. Melalui proyek tersebut, kapasitas kilang naik dari 300.000 barel per hari (bph) menjadi 370.000 bph.

Proyek kilang yang diharapkan turut dilirik yakni Kilang Bontang, Kalimantan Timur dengan kapasitas 300.000 bph. Proyek kilang baru itu ditarget rampung pada 2023 sedang dalam tahap penawaran kepada investor dengan nilai investasi sekitar US$10 miliar hingga US$12 miliar.

Peluang lainnya yang juga diminati, dia menyebut penguasaan lapangan migas di Arab. Selain itu, terkait pengadaan minyak mentah bisa juga dimanfaatkan untuk proyek pembangunan cadangan strategis.

Kendati demikian, dia menjajaki peluang ke Arab, Iran dan Kuwait untuk memasok minyaknya. Sementara, dari aspek legal masih dipersiapkan rancangan peraturan presiden agar program tersebut bisa dijalankan. “Kami ingin kerja sama dengan Arab, Iran dan Kuwait untuk naruh minyaknya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya