Solopos.com, SALATIGA – Direktur Lembaga Pendidikan Komputer NOESA Yogyakarta, Moch. Nur Syamsu, resmi menyandang gelar Doktor Manajemen (DM). Gelar itu diraihnya setelah menjalani sidang yudisium Program Studi (Prodi) Doktor Manajemen (DM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Selasa (30/5/2023).
Nur Syamsu menjadi lulusan ke-55 Prodi DM. Melalui yudisium yang dipimpin Dekan FEB, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Akt., Nur Syamsu lulus dengan predikat sangat memuaskan. Orasi ilmiah berjudul Konstruksi Model Loyalitas Destinasi Pariwisata Generasi Y dipaparkan Nur Syamsu di hadapan promotor Prof. Supramono, SE., MBA., DBA., ko-promotor Prof. Dr. Gatot Sasongko, SE, MS., dan Roos Kities Andadari, SE, MBA, Ph.D., serta penguji Prof. John JOI Ihalauw., SE.,Ph.D.,CHE., dan Dr. Linda Kusuma, SE, MM.
Instagram pengaruhi loyalitas wisatawan
Dalam studi yang dilakukan terhadap wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini, diungkapkan bahwa cara untuk meningkatkan loyalitas kepada wisatawan terhadap destinasi pariwisata di Yogyakarta perlu diketahui. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisata, dan mempersiapkan suatu destinasi pariwisata yang dapat membuat wisatawan menjadi loyal.
Lebih lanjut, Nur Syamsu juga menganalisis peran penggunaan Instagram untuk memperkuat pengaruh pengalaman, kepuasan, dan kepercayaan terhadap loyalitas generasi Y (Gen Y), yang merupakan generasi pengguna Instagram.
“Sebanyak 385 wisatawan yang merupakan generasi Y, pengguna Instagram, pernah mengunjungi destinasi pariwisata di Yogyakarta lebih dari satu kali menjadi populasi sampel penelitian ini,” terang ayah tiga anak ini.
Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan Instagram memoderasi pengaruh pengalaman terhadap loyalitas, pengaruh kepuasan terhadap loyalitas, dan pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas dengan moderasi memperkuat.
Implikasi praktis yang bermanfaat
Prof. Supramono, SE., MBA., DBA., menyambut Nur Syamsu dengan ucapan selamat atas kelulusannya, sekaligus memberikan apresiasi atas topik disertasi yang dipilihnya terkait pariwisata. Hal ini dikarenakan disertasi Nur Syamsu mencakup tiga lingkup sekaligus yaitu tourism, transformasi digital, dan lingkungan hidup.
“Model yang dibangun relatif lengkap, implikasi yang praktis dan jelas bagi pengelola pariwisata maupun masyarakat dan bisa diimplementasikan adalah hal yang menarik dan unik dari disertasi yang telah dilakukan Pak Nur,” ujarnya.
Senada, Dekan FEB merasa bangga dengan pencapaian Nur Syamsu. “Tidak mudah memilih topik pariwisata. Pasti ada tantangannya terlebih melalui pandemi. Berkat kerja keras yang dilakukan, bisa menghasilkan karya disertasi yang baik. Kami harap ilmu ini akan bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.
