SOLOPOS.COM - Keseruan kegiatan Puzzle Day di SMPN 20 Solo, Senin (6/11/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO–SMP Negeri 20 Solo mengadakan terobosan dalam memantik minat siswa meningkatkan kemampuan logika matematika dan kemampuan numerasi siswanya melalui program Puzzle Day Rongpulska pada Senin (6/11/2023).

Program ini dilaksanakan dengan membuat soal-soal matematika berkonsep puzzle, membuat siswa berhadapan pada situasi seakan sedang bermain puzzle seperti yang mereka alami di masa kecil.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Siswa bebas memilih lokasi yang dianggap nyaman untuk belajar, baik di dalam kelas, perpustakaan maupun di halaman sekolah.

Kepala SMPN 20 Solo, Liliek Sri Wahyuti, mengakui siswanya sudah menyukai puzzle day sehingga sekolah mengakomodasi kegiatan tersebut pada kegiatan proyek sekolah.

“Anak-anak hari ini sedang melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang kegiatannya salah satunya adalah Puzzle Day, mereka diberikan soal-soal dengan konsep puzzle yang merupakan hal baru bagi mereka. Ini salah satu terobosan sekolah menciptakan suasana belajar yang nyaman, mereka bermain dan belajar,” ujar Liliek.

Liliek melanjutkan Puzzle Day SMPN 20 Solo biasanya dilaksanakan pada Jumat pekan ke-4 setiap bulan, namun pada awal menyusul modul proyek, anak-anak berharap ada Puzzle Day dalam kegiatannya. Menurut dia, ada kecenderungan anak-anak mulai menyukai kegiatan Puzzle Day.

Program Puzzle Day menjadi salah satu inovasi meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi siswa. Liliek menjelaskan program ini membantu siswa-siswa dengan kemampuan numerasi terbatas untuk semakin mahir menguasai Matematika.

Kemampuan siswa dalam hal Literasi dan Numerasi menjadi salah satu komponen penting dalam penerapan Kurikulum Merdeka, menjadi salah satu komponen pada standar kompetensi lulusan yang dalam penerapannya diajarkan lebih kontekstual.

Tak hanya itu, pencapaian kompetensi literasi dan numerasi siswa juga dipantau melalui asesmen nasional yang hasilnya disampaikan pada sekolah melalui raport pendidikan.

Koordinator Puzzle Day Rongpulska sekaligus wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Zaenal Abidin, menjelaskan bahwa soal Puzzle Day dalam penerapannya dibuat berubah-ubah, sehingga siswa tidak bisa menebak jawabannya, namun tetap dalam konsep matematika puzzle.

“Harapannya siswa menyukai konsep ini dan tentu saja setelah logika matematika mereka kuat akan disusul dengan kemampuan numerasi yang meningkat,” harap Zaenal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya