SOLOPOS.COM - Alexander, pengemis yang pura-pura buntung dirazia Dinsos Bandung. (Instagram/@ridwalkamil)

Pengemis satu ini bisa meraup Rp200.00o sehari dengan berakting pura-pura buntung.

Solopos.com, BANDUNG — Alexander, 48, pengemis yang beroperasi di Kota Bandung dalam sehari bisa mendapat Rp200.000. Dia berpura-pura buntung untuk mendapatkan simpati dari warga.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Alexander sudah diamankan Dinsos Kota Bandung. “Sehari kadang bisa dapat Rp 30 ribu dalam lima jam, kadang-kadang sembilan jam. Nggak Rp 100 ribu, tapi kalau sekarang itu bisa dapet Rp 200 ribu sehari,” ucap Alex saat ditemui detikcom di rumah singgah Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Jalan Sukamulya, Sukajadi, Bandung, Minggu (7/8/2016) sebagaimana dikutip Detik.

Alex menyebut sudah hampir dua tahun mengemis di Kota Bandung sebelum akhirnya ditangkap oleh dua petugas Dinsos Bandung di depan Toko An Nur, Jalan Otista, pada Jumat (5/8) pukul 10.00 WIB.

Ia mengaku terpaksa mengemis karena urusan ekonomi. Alex kadang mengemis di wilayah Tegalega, Braga, Jalan Otista hingga alun-alun Kota Bandung. Saat ditanya berasal dari mana, Alex mulai menjawab sedikit ngelantur.

Dia kadang menjawab berasal dari Sumatera, kadang jawab dari Kalimantan, atau Cianjur. Alex mengaku bisa sampai ke Kota Bandung, karena ia mengaku diajak temannya dari Cianjur.

“Bisa iya bisa, nyeberang laut dulu dari utara pakai kapal ke Cianjur. Diajak teman ke sini saya kan tinggal sendirian, di sini di Bandung. Kan ditanya dulu kalau mau ke Bandung ke mana, terus lurus. Kan gini ada jembatan turun ada tukang ojek nah di sini,” ujarnya memberi jawaban dengan kalimat berlompatan.

Hasil dari mengemisnya itu ia gunakan untuk kepentingan pribadi. Alex pun tak menjawab berapa setoran yang ia serahkan kepada kelompoknya. Dirinya mengenal kelompoknya di wilayah Tegalaga Kota Bandung.

“Kenalnya di situ di Tegalega, biasalah cari duit buat nyari makan hungkul (doang). Kalau sakit susah Pak, nggak ada yang ngasih,” kata dia yang sesekali bisa berbahasa Sunda.

Alex juga mengaku betah tinggal di Kota Bandung. Namun nasibnya ada di Dinsos Bandung untuk nanti dipulangkan ke kampung asalnya jika benar bukan orang Bandung.

Sementara, dari catatan yang dimiliki oleh pihak Dinsos, Alex yang hanya sampai berpendidikan sampai kelas 5 sekolah dasar (SD) itu, dari hasil pemeriksaan awal Alex memiliki emosi yang tidak stabil, bahkan cenderung ada gangguan skizofrenia. Setidaknya ada waham bahwa dia mengaku sering mendengar suara yang menyuruhnya berbuat sesuatu yang aneh-aneh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya