SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Puluhan warga Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengamuk dan merusak sebuah mobil milik anggota Kepolisian.

Selain itu, dua anggota Polsek Sajira terpaksa dilarikan ke RSUD Ajidarmo Rangkasbitung karena terluka.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Informasi yang berkembang di lokasi kejadian, Kamis (7/10), amuk massa tersebut dipicu adanya pengukuran tanah di Desa Pajagan yang diperuntukkan bagi Mega Proyek Waduk Karian.

Masyarakat sekitar tidak terima adanya pengukuran tanah tersebut karena merasa belum mendapat ganti rugi.

Merasa jengkel melihat petugas pengukur dari BPN Lebak yang didampingi anggota Polsek Sajira sore tadi, massa akhirnya mengamuk dengan merusak sebuah mobil pick up milik salah-seorang anggota polisi.

Dengan beramai-ramai, warga semakin bringas dan membubarkan aktivitas pengukuran tanah tersebut secara paksa. Bripka Joko dan Briptu Adi Handoko beserta petugas BPN Lebak terluka akibat dikeroyok massa.

Situasi mencekam

Situasi di Desa Pajagan hingga malam ini masih mencekam. Tidak seorang pun polisi berani mendekat karena warga terlihat berkumpul dan mempersenjatai diri dengan golok.

Sementara itu Bripka Joko dan Briptu Edi Handoko yang terluka kini dirawat di RSUD Ajidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Sementara seorang petugas BPN yang terluka hingga kini belum diketahui keberadaannya.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya