SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Solopos.com)--Puluhan pedagang unggas meninggalkan pertemuan dengan pihak Dinas Pasar Kota Semarang karena menolak rencana relokasi secara bertahap dari Pasar Rejomulyo ke rumah pemotongan unggas (RPU) Penggaron.

Pertemuan secara terbuka di balai pertemuan Kelurahan Rejomulyo, di Semarang, Selasa, tersebut sebelumnya diisi sosialisasi dan pengambilan nomor kios di RPU Penggaron oleh sejumlah pedagang serta dihadiri perwakilan Dinas Pasar Kota Semarang dengan mendapat pengamanan dari kepolisian setempat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Selain menolak rencana relokasi secara bertahap, puluhan pedagang meninggalkan pertemuan karena kecewa dan menganggap Dinas Pasar Kota Semarang tidak bersedia memenuhi tuntutan pedagang, antara lain jalan tembus di sekitar RPU Penggaron untuk memudahkan akses masuk keluar.

“Jika tidak ada jalan tembus yang mudah dijangkau, para pedagang khawatir dagangannya tidak laku sehingga pendapatan menjadi menurun,” kata Suwoto, salah seorang pedagang yang ikut meninggalkan pertemuan dan memilih kembali berjualan seperti biasa.

Suwoto menuturkan jika tetap direlokasi ke RPU Penggaron, para pedagang Pasar Rejomulyo juga meminta semua pedagang yang berjumlah ratusan itu dipindah, termasuk pedagang ikan segar dan pedagang bumbu dapur, sehingga tidak hanya pedagang unggas.

“Kami minta pemerintah memberikan solusi terbaik dan memikirkan nasib kami setelah dipindah ke RPU Penggaron, tidak hanya memindahkan saja,” lanjut dia disambut teriakan setuju dari pedagang lainnya.

Sekretaris Dinas Pasar Kota Semarang, Fajar Purwoto, saat pertemuan tersebut mengatakan bahwa para pedagang harus dipindah secara bertahap karena kalau menunggu lagi akan menimbulkan permasalahan baru.

“Saat ini giliran pedagang unggas yang dipindah dan diharapkan pedagang bersedia direlokasi ke RPU Penggaron secepatnya sebelum akhir bulan Mei 2011,” ujar Fajar.

Mengenai tuntutan para pedagang yang meminta agar dibangun jalan tembus di sekitar RPU Penggaron untuk memudahkan akses masuk keluar, Fajar mengaku hal tersebut akan disampaikan kepada Pemerintah Kota Semarang karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan membutuhkan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait.

Menurut dia, kondisi RPU Penggaron yang dibangun dengan biaya miliaran rupiah tersebut saat ini sudah siap digunakan para pedagang untuk berjualan.

Sejumlah fasilitas yang ada akan diperbaiki demi kenyamanan pedagang.

“Intinya adalah Pemerintah Kota Semarang tidak akan menyengsarakan rakyat, termasuk para pedagang di Pasar Rejomulyo,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, ia menyayangkan tindakan puluhan pedagang unggas yang meninggalkan pertemuan membahas relokasi ke RPU Penggaron.

“Semua aspirasi dari para pedagang yang disampaikan akan kami tampung dan salurkan kepada pemerintah agar bisa segera ditindaklanjuti demi kepentingan bersama,” tambahnya.

(Antara/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya