Publik Dinilai Mulai Jenuh dengan Anies Baswedan, Peneliti Ungkap Penyebabnya

Solopos.com, JAKARTA–Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti berpendapat publik mulai jenuh terhadap sosok Anies Baswedan yang digadang-gadang akan dijadikan calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang.

Anies telah mendapatkan tiket untuk maju dalam Pilpres 2024, tetapi sampai sekarang ketiga partai pengusung, Nasdem, PKS, dan Demokrat, belum mendeklarasikan Anies sebagai capres secara bersama-sama.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Itu didukung haisl survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Maret 2023 menunjukkan tingkat kesukaan atau likeability terhadap Anies turun.

Pada Desember 2022, tingkat kesukaan terhadap Anies sebesar 78%, sedangkan pada Maret 2023 menjadi 72 persen.

“Situasi stagnan setelah pengusungan Anies karena tampak tidak ada strategi lanjutan untuk terus mempertahankan atensi publik menjadikan titik stagnan perhatian publik,” jelas Aisah dikutip Jumat (24/3/2023).

Dia mencontohkan Anies maupun Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS sebagai pendukungnya tak bisa memberikan gambaran lebih lanjut terkait siapa calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies.

Selain itu, mereka juga tak berani terang-terangan memaparkan visi-misi atau program lebih lanjut yang akan diusung Anies untuk Indonesia ke depan.

Akibatnya, publik malah bosan melihat Anies.

Oleh sebab itu, Aisah menilai kejenuhan publik kepada Anies jadi faktor yang berdampak pada penurunan kesukaan publik terhadap Anies.

Sebagai informasi, survei SMRC menunjukkan dalam tiga bulan terakhir tingkat kesukaan terhadap Anies menurun. Padahal, dalam tiga bulan itu Anies keliling ke beberapa daerah untuk bersafari politik.

Tak hanya itu, pada akhir Januari lalu Demokrat menyatakan mendukung Anies maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Dukungan itu dilanjutkan oleh PKS yang resmi mengusung Anies sebagai capres pada akhir Februari lalu.