SOLOPOS.COM - Puan Maharani (JIBI/Solopos/Dok.)

Puan Maharani menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Kamis (12/2/2015).

Solopos.com, JAKARTA Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mendadak menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan. Ditanya mengenai kedatangannya yang tidak ada dalam jadwal kegiatan Presiden, Puan mengaku hanya diundang Jokowi untuk minum teh dan makan siang bersama.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

?”Iya, kenapa? Nggak tahu nih (diundang oleh presiden) minum teh bersama, lalu makan siang bersama,” ujar Puan, Kamis (12/2/2015), sebagaimana dilansir Liputan6.com.

Puan tiba di Kompleks Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, sekitar pukul 12.30 WIB.  Puan tiba menggunakan mobil dinas Toyota Crown Royal Saloon Nopol B 17.

Ditanya perihal kedatangannya apakah  membahas soal kisruh KPK-Polri yang masih memanas? Puan enggan menjawab. Ia hanya mengaku disuruh datang oleh Presiden Jokowi. “Enggak tahu, belum tahu. Saya cuma disuruh datang,” ucap Puan.

Ia pun enggan berkomentar apakah kedatangannya menemui Jokowi terkait penentuan nasib Komjen Pol Budi Gunawan yang dijanjikan Presiden Jokowi akan diumumkan pekan ini.

Sementara itu diberitakan Solopos.com sebelumnya, terkait Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dikabarkan pecah, Puan juga membantahnnya. Bantahan itu dikatakan Puan Maharani dengan merujuk pertemuan elite KIH-Jokowi, yang juga melibatkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan sejumlah politikus di Istana Merdeka, Selasa 3 Februari 2015 lalu.

“Enggak ada pecah kok, kita solid, buktinya Ibu Mega masih bertemu presiden. Presiden aja masih bicara dengan Bu Mega, jadi tidak ada yang pecah,” kata Puan Maharani.

Menurut Puan, Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden RI Ke-5 juga memiliki hak yang sama untuk memberi pertimbangan kepada Presiden Jokowi. Seperti diketahui, sejumlah tokoh, termasuk Presiden ke-3, BJ Habibie, juga memberikan masukan soal kisruh KPK dan Polri.

“Bu Mega sebagai Presiden Ke-5 juga urun rembut memberi masukan. Tidak ada pecah,” jelasnya kala itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya