SOLOPOS.COM - Ketua DPR Puan Maharani, didampingi Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat final Lomba Nasi Goreng Khas Mbak Ita, di Semarang, Sabtu (26/8/2023). (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua DPR Puan Maharani mengapresiasi pelaksanaan lomba masak nasi goreng yang digelar di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/8/2023).

Menurut Puan, secara tidak langsung lomba masak nasi goreng membuat masyarakat guyub dan adem seiring dengan tahun politik 2024.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Ini acara yang menurut saya sangat baik. Saya apresiasi. Karena mengumpulkan ibu-ibu dari tingkat RT/RW untuk berpartisipasi. Bukan ibunya saja, ada bapak-bapak dan keluarga, suasananya gembira,” katanya saat Final Lomba Nasi Goreng Khas Mbak Ita di Lapangan Simpang Lima Semarang.

Acara tersebut diikuti 177 finalis perwakilan dari masing-masing kelurahan.

Menurut Puan, nasi goreng merupakan masakan khas Indonesia sehingga banyak manfaat dari lomba yang digagas oleh Tim Penggerak PKK Kota Semarang itu.

Apalagi, kata dia, dengan memperhatikan kandungan gizi dan batasan harga.

“Satu hal yang sangat baik, saya apresiasi Semarang untuk bisa selalu melakukan hal seperti ini. Kalaupun ada kekurangan, ke depan bisa diperbaiki,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Bahkan, Puan juga mendorong kegiatan lain yang serupa untuk menjaga kekompakan dan keguyuban masyarakat menjelang perhelatan pesta demokrasi, yakni Pemilu dan Pilpres 2024.

“Mungkin ada kegiatan lain seperti ini, kegiatan bersama di Kota Semarang, kita guyub, kita adem, merasa bahagia. Ini kan tahun politik, kegiatannya terkait hal positif, kemudian membuat Kota Semarang tetap aman dan masyarakatnya berbahagia,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan lomba memasak nasi goreng itu juga membuat masyarakat, terutama ibu-ibu semakin guyub karena sering bertemu dan memasak bareng.

“Saya dengar tadi dari ibu-ibu yang tadinya enggak kenal, eh gara-gara nasi goreng mereka jadi guyub. Sampai sekarang. Walaupun kalah, mereka masih punya grup WA (WhatsApp),” kata Ita, sapaan akrabnya.

Menyikapi adanya komentar dari warganet bahwa lomba nasi goreng itu sebagai ajang kampanye, Ita menyampaikan lomba nasi goreng itu dimaksudkan untuk memberdayakan perempuan, terutama kalangan ibu-ibu.

“Enggak juga (kampanye), kalau bagi kami ya. Mungkin ada orang (beranggapan) seperti itu, silakan. Kami ini menggerakkan, saya kebetulan perempuan. Kami ingin perempuan bisa hebat, bisa berdaya,” katanya.

Ita mengajak kalangan ibu-ibu di sela kesibukannya untuk bisa menyajikan masakan yang sehat dan bergizi bagi keluarga sehingga bisa membantu upaya pencegahan stunting dari keluarga.

Terpilih sebagai juara pertama lomba nasi goreng, yakni tim dari Kelurahan Jangli, kemudian Kelurahan Sumurejo sebagai pemenang lomba yel-yel sedangkan juara umum adalah Kelurahan Gisikdrono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya