SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO – Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) harus menerima dan mengakomodasi mahasiswa nonmuslim untuk belajar di kampus setempat. Hal itu sebagai upaya untuk membangun budaya multikulturalisme.

Dosen sekaligus Wakil Direktur Institute for Advanced Studies pada Sekolah Pascasarjana (SPS) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Fuad Jabali, menjelaskan meski sulit secara statuta karena PTAI bertujuan untuk mencetak sarja muslim, tapi secara normatif PTAI sudah semestinya menjadi bagian dari multikulturalisme. Karena dasar dan cita-cita pendirian PTAI adalah Islam yang sangat terbuka terhadap keberagaman.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Jika ada PTAI didominasi oleh satu suku atau satu pandangan keagamaan, tidak akan bisa memberikan kontribusi bagi peradaban masa depan,” jelasnya saat ditemui wartawan di sela-sela Seminar Nasional bertema Peran Institusi Keagamaan dalam Membangun Peradaban Multikultural yang digelar IAIN Surakarta di Hotel Grand Setiakawan, Kamis (29/11/2012).

Selain mahasiswa nonmuslim, PTAI juga harus menerima mahasiswa muslim yang tergabung dalam orientasi atau mazhab Islam tertentu sebagai akomodasi keberagaman. Apalagi dengan sistem seleksi nasional masuk PTAI (SNMPTAI) secara online memungkinkan siapa saja untuk masuk menjadi mahasiswa PTAI tanpa dibatasi agama.

Meski demikian Fuad mengakui akan muncul pro dan kontra dalam wacana penerimaan mahasiswa nonmuslim di PTAI, sehingga hal itu harus disikapi dengan kedewasaan berfikir. Hingga saat ini program pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah telah menerima beberapa mahasiswa nonmuslim, selama itu tanggapan dan proses belajar mengajar tetap berjalan bahkan dinilai lebih kaya karena bisa mendiskusi sebuah ilmu dengan berbagai sudut pandang.

Sementara itu, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Imam Sukardi, menjelaskan selama ini kampusnya secara terbuka menerima mahasiswa dari kalangan nonmuslim maupum muslim dari semua mazhab, dengan syarat mereka tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Namun sayangnya hingga saat ini belum ada calon mahasiswa nonmuslim yang mendaftar masuk ke IAIN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya