SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

PT Transjakarta menegaskan perusahaan tersebut bukan pembeli bus Zhongtong asal Tiongkok yang baru saja datang.

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengonfirmasikan pihaknya tidak membeli bus Zhongtong asal Tiongkok seperti yang telah diberitakan. Pasalnya, PT Transjakarta selalu memilih kualifikasi bus yang memiliki agen tunggal di Indonesia.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Bus-bus Tiongkok tersebut didatangkan oleh Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) untuk beroperasi di jalur Transjakarta yang berasal dari sisa kontrak 2013 silam. PPD ditetapkan sebagai salah satu operator koridor I Transjakarta pada 2013. Dengan demikian, PT Transjakarta wajib membayar PPD dengan nilai Rp21.000/km.

Budi mengakui memang masih terdapat kontrak dengan perusahaan Tiongkok tersebut. Namun, karena kasus proses hukum, Transjakarta tidak ingin melanjutkan kontrak tersebut. Selain itu, masih terdapat kontrak dengan PPD yang menang tender pada 2013.

“Kami akan mempelajari lebih detail, kalau mengikuti keinginan saya tidak mau pakai itu lagi, cuma kami juga harus mengikuti perjanjian,” jelasnya, Senin (5/12/2016).

Pasalnya, dia mengatakan apabila perjanjian kontrak tersebut diputus oleh satu pihak saja, dalam hal ini PT Transjakarta, maka perusahaan Budi bakal melanggar hukum. Baca juga: Dikritik Ahok, 28 Bus Zhongtong Tiongkok segera Mengaspal Jalur Transjakarta.

“Kita akan jalan, kalau kita break akan bertentangan dengan perjanjian, tapi kita akan beri batas-batas supaya apa yang kita inginkan bisa lebih baik misalnya perawatan juga akan kita minta lebih detail,” jelasnya.

Oleh karena itu, PT Transjakarta meminta supaya perusahaan tersebut tetap harus memenuhi persyarakatan seperti yang tertuang dalam perjanjian kontrak sebelumnya. Namun, dia menjanjikan bahwa kontrak tersebut merupakan kontrak yang terakhir

Manjemen Transjakarta, kata Budi, tetap akan mempelajari lebih detail kembali terhadap kualitas bus asal China tersebut, supaya kejadian yang sebelumnya tidak terjadi kembali. “Jadi tinggal Transjakarta saja yang memastikan armada ini aman, nyaman, dan cocok digunakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya