SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjamin kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun depan tidak akan memberatkan pelanggan.

Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar menjelaskan berdasarkan hasil survei yang dilakukan PLN,  komponen biaya listrik berada di bawah 10 persen dari kebutuhan hidup masyarakat sebulan.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Ada yang dua persen, tiga persen, lima persen, tujuh persen dari kebutuhan hidup mereka sebulan, jadi sebetulnya relatif kecil,” kata Fahmi di Kantor Pusat PLN, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (10/9) malam.

Fahmi mencontohkan, untuk pelanggan yang menggunakan daya sebesar 450 volt ampere,  rata-rata pembayaran listrik perbulannya sekitar Rp 31.000. Sehingga kalau ada kenaikan misalnya 20 persen, maka kenaikan yang harus ditanggung sebesar Rp 6.000 per bulan.

“Nah kalau kenaikannya misalnya sebesar 10 persen berarti kenaikannya sekitar Rp 3.000. Jadi harapan kami angka-angka ini tidak memberatkan pelanggan,” jelas Fahmi.

Sementara untuk kenaikan bagi pelanggan industri dan bisnis, imbuh Fahmi, pihaknya juga akan mempertimbangkan imbas kenaikan TDL tersebut terhadap daya saing mereka  terhadap industri-industri di luar negeri.

Fahmi mencontohkan, untuk pabrik semen yang komponen biaya listriknya hanya 17 persen dari seluruh biaya produksi, sehingga jika dikenakan kenaikan sebesar 20 persen berarti kenaikannya sekitar 3,4 persen dari seluruh produksi pabrik semen tersebut.

“Ini sebetulnya masih make sense. Jika dibandingkan dengan  produksi di  negara lain. Ini masih cukup bersaing,” ungkapnya.

Fahmi menambahkan, saat pihaknya tengah menyusun beberapa skenario kenaikan TDL yang akan diusulkannya kepada pemerintah.

“Semua sedang diperhitungkan dan semua skenario masih mungkin berubah. Nanti hasil perhitungan ini akan kita usulkan ke pemerintah,” pungkasnya.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya