SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjualan tiket KA. (JIBI/Bisnis Indonesia/Alby Albahi)

PT KAI Daop VI menargetkan pendapatan tahun ini Rp598 miliar.

Harianjogja.com, JOGJA– PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) VI Jogja menargetkan total pendapatan Rp598 miliar tahun ini. Target tersebut berasal dari layanan angkutan penumpang dan barang, serta optimalisasi aset yang dimiliki PT KAI.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Executive Vice President PT KAI Daop VI Jogja Wiwik Widayanti menjelaskan, target pendapatan 2015 tersebut meningkat Rp62 miliar dari pendapatan 2014 sebesar Rp536 miliar. Menurutnya, lebih dari 50% terget tersebut diharapkan berasal dari angkutan penumpang. Sementara, untuk angkutan barang kontribusinya diharapkan mencapai sekitar Rp75 miliar untuk tahun ini.

“Kami akan terus mencari dan mengoptimalkan pasar sebagai strategi untuk mencapai target tersebut. Kalau angkutan penumpang saya tidak akan ragu tercapai. Sebab, Jogja termasuk dari destinasi wisata. Maka, kami akan mengoptimalkan jalur yang ada dan menambah jalur perjalanan baru,” ujarnya seusai peluncuran jadwal keberangkatan baru KA Malioboro Ekspres di Stasiun Tugu, Jumat (23/1/2015).

Menurut Wiwik, banyak jalur perjalanan di wilayah kerjanya yang potensial untuk digarap lebih serius. Misalnya, jalur jarak menengah untuk tujuan Jogja-Purwokerto. Menurut Wiwik, potensi penumpang untuk jalur tersebut sangat tinggi. Apalagi, perjalanan khusus jalur terhubung langsung dengan Bandar Udara Adisucipto.

“Ini bisa menjadi feeder bagi masyarakat Purwokerto yang ingin langsung ke bandara melalui Stasiun Maguwo. Kami akan usulkan ke direksi untuk menambah rangkaian karena saat ini masih terbatas,” katanya.

Selain jalur tersebut, pihaknya juga melakukan penambahan jalur Jogja-Malang dengan menambah jadwal keberangkatan Malioboro Ekspres menjadi dua kali sehari. Berangkat dari Jogja pukul 08.05 WIB dan 20.15 WIB. Menurutnya, strategi tersebut menjadi bagian dari upaya agar target pendapatan tahun ini tercapai.

“Penumpang untuk rangkaian kereta berkapasitas 470 seat ini selalu di atas 90 persen. Kami melihat, kondisi ini sangat prospektif secara marketnya untuk dikembangkan,” kata Wiwik.

Sementara, Manajer Pemasaran Angkutan PT KAI Daop VI Sigit Irawanta menjelaskan, potensi pendapatan dari angkutan barang di DIY cukup tinggi. Selama 2014, sambungnya, penggunaan angkutan barang meningkat 15% dari tahun sebelumnya. Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan sarana angkutan peti kemas dan penambahan jumlah rangkaian dari rata-rata 15 gerbong menjadi 30 gerbong.

“Ada beberapa perusahaan yang akan bekerjasama dengan kami. Seperti Semen Tiga Roda, Holcim dan Pertamina. Kami optimis, target Rp75 miliar tahun ini tercapai,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya