SOLOPOS.COM - Laman TP Gunbuster Nickel Industry (GNI) (Tangkapan layar)

Solopos.com, JAKARTA–PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah bergerak di bidang pengolahan nikel atau smelting.

Pabrik milik PT GNI merupakan tempat terjadinya bentrol antara kelompok tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan tenaga kerja asing (TKA) yang mayoritas dari China pada Sabtu (14/1/2023). Peristiwa yang diwarnai anarkistis itu mengakibatkan dua pekerja meninggal dunia.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Sebenarnya PT GNI perusahaan apa? Berikut profil singkatnya.

Dikutip Solopos.com, dari laman PT GNI, gunbusternickelindustry.com pada Senin (16/1/2023),  perusahaan milik pengusaha asal China bernama Tony Zhou Yuan itu menghasilkan produk ferronickel yang kemudian diolah menjadi besi stainless yang digunakan untuk produksi stainless dan industri besi nickel alloy.

PT GNI menghasilkan 10%-12% nickel pig iron (NPI) dengan kapasitas produksi 2.000.000 (2 juta) metrik ton (MT) per tahun.

“Kami menyuplai langsung produk kami kepada konsumen yang kemudian diolah lagi menjadi produk yang dapat digunakan sehari-hari,” tulis perusahaan dalam laman tersebut.

PT GNI yang bergerak di bidang pengolahan nikal itu merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA). Perusahaan tersebut mengklaim sebagai salah satu perusahaan smelting terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2019.

PT GNI mengedepankan pertumbuhan jangka panjang dan menjaga etika dalam berbisnis. Perusahaan smelter nikel itu menerapkan proses rotary kiln electric furnace (RKEF) teknologi dengan mengembangkan 25 jalur produksi dan menghasilkan 1,9 juta nickel pig iron (NPI) per tahun.

Kehadiran GNI tidak terlepas dari proyek hilirisasi mineral yang didengungkan pemerintah. Berbarengan dengan itu, pemerintah juga tengah mengoptimalkan program kendaraan listrik yang disebut menyerap banyak mineral nikel.

Fasilitas pengolahan milik GNI disebut memiliki nilai investasi sebesar Rp42,9 triliun. Total kapasitas produksi PT GNI mencapai 1,8 juta ton ferronickel per tahun dan input bijih nikel sebanyak 21,6 juta ton.

Pabrik PT GNI secara resmi beroperasi sejak 2021 ditandai dengan peresmian oleh Presiden Joko Widodo. PT GNI menandai beroperasinya kawasan industri dalam kawasan milik Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI). Kawasan ini merupakan pusat industri nikel di Morowali yang juga dikelola PMA asal China dengan luas lahan mencapai 1.907 hektare (ha) plus ditunjang fasilitas pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya