SOLOPOS.COM - Ketum PSSI Erick Thohir meninjau kesiapan Stadion Manahan dalam menjadi tuan rumah kualifikasi Piala Asia U-23 September 2023 di Stadion Manahan Solo, Minggu (4/6/2023) siang. (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman).

Solopos.com, JAKARTA — PSSI menyumbangkan 10 persen dari hasil penjualan tiket pertandingan FIFA Matchday antara Timnas Indonesia versus Palestina untuk rakyat Palestina.

Pengamat menilai, langkah Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyumbangkan 10 persen hasil penjualan tiket itu menunjukkan cara elegan dalam membantu perjuangan Palestina.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Keputusan PSSI menyumbangkan 10 persen hasil penjualan tiket untuk Palestina, akan dimaknai sangat positif oleh mayoritas orang Indonesia, apalagi Palestina. Ini bisa jadi ungkapan kepedulian terhadap bangsa yang sedang terjajah,” kata pengamat sepak bola nasional Sigit Nugroho dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Dia pun mengapresiasi kebijakan Erick Thohir yang ingin menyumbangkan 10 persen hasil penjualan tiket FIFA Matchday antara Indonesia Vs Palestina.

Pertandingan dua negara bersahabat itu akan dilaksanakan di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur pada 14 Juni 2023.

Menurut Sigit, sikap PSSI dalam mendukung perjuangan Palestina sejalan dengan konstitusi negara, tetapi dikemas secara apik yakni dengan menggalang aksi solidaritas melalui sepak bola.

Hal itu, kata Sigit, sama persis dengan apa yang dilakukan Irlandia dalam membantu Palestina

“Indonesia dan Irlandia saat baru merdeka, pernah dibantu Palestina secara finansial. Mayoritas orang Irlandia padahal beragama Katolik. Artinya, solidaritas mulia ini lintas agama,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Selain itu, keberpihakan PSSI kepada Palestina bisa diartikan sebagai aksi solidaritas kemanusiaan dari insan sepak bola Indonesia.

Sehingga, tidak ada tendensi politik yang melatarbelakangi bantuan tersebut.

“PSSI peduli terhadap kekurangan sandang dan pangan di Palestina, sebagaimana PBB dan WHO kerap memiliki kepedulian yang sama,” ungkapnya.

Dia meyakini PSSI melalui Erick Thohir mampu membangun narasi positif, sebagai bagian dalam diplomasi politik dan sepak bola.

Pengamat sepak bola lainnya Bayu Aji mengatakan, sumbangan 10 persen penjualan tiket laga FIFA Matchday harus dimaknai sebagai sumbangsih kemanusiaan, karena kemanusiaan di atas segalanya dalam kaitannya dengan sepak bola.

Buat Bayu Aji, sepak bola tak semata-mata soal olahraga, tetapi juga sebagai satu alat untuk persatuan, menyampaikan berbagai gagasan dan sikap, termasuk keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan yang sedang ditunjukkan oleh Erick Thohir dan PSSI.

“Sepak bola memang sarat dengan nilai, baik nilai olahraga sportifitas, nilai bisnis ekonomi, lifestyle sampai dengan politik kebangsaan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya