SOLOPOS.COM - PSK Kabur (Foto detikcom)

PSK Kabur (Foto detikcom)

SIDOARJO-Mengaku menjadi korban perdagangan manusia atau trafficking untuk dipekerjakan sebagai PSK di Lokalisasi Dolly, Dina (nama samaran) melarikan diri dari wisma tempat penampungannya.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

“Saya kabur itu sudah berulangkali. Karena dipekerjakan sebagai seorang PSK yang melayani para pria hidung belang,” kata Dina kepada detiksurabaya.com, Kamis (5/4/2012) malam di Terminal Purabaya Bungurasih.

Perempuan berusia 25 tahun tersebut menceritakan, awal dirinya dipekerjakan sebagai PSK di Lokalisasi Dolly di Wisma Barbara, tiga tahun lalu. Saat itu dia dijanjikan dipekerjakan di restoran terkenal di Surabaya. Nyatanya, Dina dipekerjakan sebagai seorang PSK.

“Saya ditawari akan dipekerjakan di Surabaya dengan gaji sebesar Rp 1,5 juta di restoran. Ternyata saya dijadikan seorang PSK di Lokalisasi Dolly, Wisma Barbara 2,” terangnya.

Karena mendapat ancaman akan dibunuh, kata ibu satu anak, dirinya tidak bisa berbuat banyak. Apalagi saat itu dirinya membutuhkan uang besar. Dirinya pun nekat untuk pinjam uang ke majikan yang tidak lain germonya.

“Saya pinjam sekitar Rp 15 juta untuk biaya hidup dan anak saya yang ada di Cirebon. Kalau, uang sebesar Rp 15 juta itu sudah lunas, maka saya bisa keluar dan tidak jadi seorang PSK,” ujar dia.

Agar mendapat uang sebesar Rp 15 juta, Dina terpaksa harus banyak melayani pria hidung belang agar utangnya bisa terlunasi.

“Agar bisa melunasi hutang, saya bekerja keras dengan melayani pria hidung belang sebanyak 15 orang tiap harinya. Dan saya mendapat uang sekitar Rp 750 ribu tiap harinya. Kecuali diwaktu datang bulan, saya tidak bisa. Makanya saya sering kecapekan,” ucapnya.

Namun setelah hutang sebesar Rp 15 juta sudah terlunasi, Dina tetap tidak boleh keluar dari Wisma Barbara 2. Akhirnya, dirinya nekat melarikan diri dari Lokalisasi Dolly.

“Saya sudah berulangkali melarikan diri. Tapi selalu tertangkap kembali saat di Terminal Purabaya Surabaya sama anak buah Agung yang merupakan kasir Wisma. Dan baru kali ini saya tidak tertangkap lantaran berhasil diselamatkan oleh polisi juga petugas terminal, meski sempat dikejar anak buahnya Agung,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya