SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarmo (kanan) dalam kereta api bawah tanah (subway) Beijing, Tiongkok, Kamis (26/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rini Utami)

Proyek kereta supercepat menjadi rebutan Jepang dan Tiongkok. Siapa menang?

Solopos.com, JAKARTA — Seusai “membujuk” Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (11/8/2015) ini, utusan khusus Tiongkok melakukan pendekatan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meloloskan proyek kereta supercepat rute Jakarta-Bandung.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Kepala Badan Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi Tiongkok, Xu Shaoshi, kali ini menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk menyampaikan proposal terkait teknis proyek pembangunan kereta supercepat tersebut.

“Saya secara jelas menjelaskan proposal Tiongkok mengenai pembangunan kereta supercepat Jakarta-Bandung,”ujar Xu Shaoshi di Kantor Wakil Presiden, Selasa (11/8/2015).

Proposal itu berisi rencana finansial, nilai investasi proyek kereta supercepat tersebut, dan teknis pembangunan. Sayangnya, dia enggan menyebutkan lebih detail terkait besaran nilai investasi proyek.

Secara eksplisit, Xu Shaoshi mengaku sangat berharap Wapres mendukung Tiongkok untuk menjalin bekerja sama dalam proyek pembangunan infrastruktur transportasi tersebut. Selain itu, kedua pihak juga mengadakan diskusi mendalam terkait kerja sama investasi, perdagangan, infrastruktur, dan pembangunan kapasitas produksi.

“Kami sepakat bahwa kerjasama dua negara harus ditingkatkan, khususnya di bidang infrastruktur dan pembangunan kapasitas produksi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya