SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Proyek kereta cepat kini menunggu hasil studi kelayakan.

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, mengatakan pemerintah hanya akan mengeluarkan izin trase untuk kereta api supercepat, setelah badan usaha milik negara (BUMN) selesai melaksanakan studi kelayakan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut Teten, pemerintah telah memutuskan proyek pembangunan kereta api supercepat akan menjadi rencana bisnis BUMN. Pemerintah akan memberikan izin trase, setelah ada kepastian pembangunannya.

“Pemerintah hanya akan memberikan izin trase, jadi silakan BUMN melakukan pertimbangan ekonomi dan lainnya secara B to B [business to business]. Jadi pemerintah tidak ikut campur,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Teten menuturkan pemerintah juga tidak akan menerima kembali proposal kerja sama pembangunan kereta api supercepat, karena sudah diserahkan sepenuhnya kepada BUMN. BUMN juga akan melakukan kajian teknis, komersial, dan hukum dari pembangunan kereta api supercepat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno sebelumnya mengatakan kereta api cepat perlu untuk dibangun. Namun, pemerintah tidak akan mengeluarkan dana APBN dan penjaminan pinjaman pendanaan proyek tersebut.

“Pada kesempatan ini, akan dibuat konsorsium dari empat BUMN. Pemerintah juga tidak mengeluarkan penyertaan modal negara (PMN) untuk pembangunan KA cepat ini,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jumat (4/9/2015).

Dia mengatakan empat BUMN yang akan menggarap proyek HST tersebut adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

Konsorsium tersebut nantinya akan membentuk usaha patungan atau joint venture dengan investor asal luar negeri. Bisa saja, proposal asal Tiongkok maupun Jepang akan tetap masuk ke dalam rencana pembangunan megaproyek tersebut.

Tidak hanya rute Jakarta-Bandung, Kementerian BUMN juga mengkaji pembangunan rute Jakarta-Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya