SOLOPOS.COM - Gunung Kemukus Sragen (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Belasan anggota Front Pembela Islam (FPI) Solo dan Sragen mendatangi Kompleks Setda Sragen, Kamis (27/11/2014) siang. Kedatangan mereka untuk melakukan audiensi dengan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, terkait prostitusi terselubung di objek wisata Gunung Kemukus.

Pantauan Solopos.com, rombongan FPI tiba sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka dipimpin langsung Ketua DPW FPI Solo, Choirul; dan Ketua Dewan Tanfidz FPI Sragen, Mala Kunaefi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sempat terjadi ketegangan antara beberapa anggota FPI dengan pejabat Pemkab Sragen yang menyambut mereka. Ketegangan terjadi di ruang tunggu (tamu) di lobi Kantor Setda Sragen. Saat itu beberapa anggota FPI mempertanyakan iktikad baik Bupati untuk menemui mereka. Pasalnya rombongan FPI diminta menunggu cukup lama.

“Sudah kali ketiga ini kami datang, tidak pernah ditemui,” ujar salah seorang anggota FPI. Beruntung situasi tidak semakin panas. Sekitar pukul 11.30 WIB rombongan FPI diterima oleh Bupati dan Sekda Sragen, Tatag Prabawanto.

Dalam audiensi tersebut, Ketua DPW FPI Solo, Choirul menyampaikan dukungan mereka terhadap rencana penutupan prostitusi di Gunung Kemukus. Alasannya, prostitusi akan merusak moral generasi penerus bangsa.

Pernyataan senada disampaikan Ketua Dewan Tanfidz FPI Sragen, Mala Kunaefi. Dia menyatakan siap memberikan dukungan kepada Pemkab untuk menutup praktik prostitusi di Gunung Kemukus, dan berbagai tempat di Sragen.

Dia menyatakan pemasukan daerah dari Gunung Kemukus tidak bisa jadi asalan pembiaran praktik prostitusi. Kunaefi juga mengadukan tempat karaoke di dekat Setda Sragen yang disinyalir menyediakan perempuan “nakal”. “Berdasarkan investigasi kami ada tempat karaoke di dekat Kantor Setda yang menyediakan perempuan-perempuan nakal. Pada malam hari sering di-drop dari Solo. Pemkab harus bertindak tegas dengan hal ini,” terang dia.

Tidak hanya itu, Kunaefi juga mengadukan fenomena bilik-bilik di warung internet (warnet) yang sering digunakan untuk berbuat mesum kaum muda. Pemkab diminta bersikap tegas dengan menertibkan warnet tersebut.

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, mengapresiasi pernyataan dukungan FPI. Dia menyatakan komitmennya untuk menutup praktik prostitusi di Gunung Kemukus. “Pagi ini [kemarin], tim sudah kita kirim ke sana,” kata dia.
Terkait tempat karaoke yang diduga menyediakan perempuan “nakal”, Bupati menyatakan izin yang diberikan Pemkab sebatas karaoke untuk keluarga. “Izinnya karaoke keluarga. Kalau seperti itu, kita tutup juga tak apa,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya