SOLOPOS.COM - Ilustrasi rudal (Darkgovernment.com)

Program nuklir Iran akan terus dikembangkan.

Solopos.com, TAHERAN – Iran menyatakan sanksi baru Amerika Serikat (AS) atas program rudal balistik tidak sah, Senin (18/1/2016). Negara itu akan kian meningkatkan pengembangan program tersebut.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

AS menjatukan sanksi kepada 11 perusahaan dan sejumlah individu karena memasok komponen dalam program rudal balistik, Minggu (17/1/2016).

“Sanksi AS atas program rudal balistik Iran tidak memiliki legitimasi hukum atau moral,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran,  Hossein Jaberi Ansari, seperti dilansir Reuters.

Taheran akan merespons tindakan itu dengan melanjutkan program rudal lebih dari sebelumnya. Ansari  mengutarakan Washington menjual senjata untuk sekutu-sekutunya di Timur Tengah senilai puluhan miliar dolar setiap tahunnnya.

“Senjata itu digunakan untuk kejahatan perang terhadap warga Yaman Palestina, Lebanon dan yang  terbaru di Yaman,” ujarnya.

Iran melakukan uji coba rudal balistik pada Oktober tahun lalu, di mana AS menilai hal itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang Iran mengembangkan rudal yang mampu memberikan hulu ledak nuklir. Iran bersikeras rudal itu dirancang hanya untuk pertahanan negara bukan dengan tujuan lain.

“Kami tidak perlu meminta izin siapapun untuk memperkuat pertahanan dan rudal kami. Tidak ada maksud agresi atau ancaman-ancaman dalam aksi ini,” kata Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan, saat itu.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan penjatuhan sanksi baru, dengan dalih apapun akan melanggar kesepakatan nuklir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya