SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). (JIBI/Solopos/Dok.)

Program 35.000 megawatt digulirkan pemerintah terkait penyediaan listrik.

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Sofyan Basir, mengklaim proyek 35.000 megawatt yang digulirkan pemerintah dapat menguntungkan PLN apabila diikuti oleh pertumbuhan industri di dalam negeri.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Sofyan mengatakan pihaknya meyakini seluruh listrik yang dihasilkan dari proyek 35.000 megawatt akan terserap. Pasalnya, saat ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan industri di dalam negeri.

“Kami dari PLN berkeyakinan dapat terserap seluruhnya, dan tidak akan ada yang idle,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Sofyan menuturkan proyek 35.000 megawatt digulirkan untuk mengejar target rasio elektrifikasi 97,4% pada 2019, dengan asumsi pertumbuhan kebutuhan listrik 8,7% per tahun.

Saat ini, rasio elektrifikasi Indonesia baru mencapai 86,39%, dengan kapasitas mencapai 53.535 megawatt. Angka tersebut masih kalah dibandingkan dengan Singapura yang rasio elektrifikasinya 100%, Brunei Darussalam 99,7%, Thailand 99,3%, Malaysia 99%, dan Vietnam 98%.

Tidak hanya menguntungkan PLN, proyek itu juga dinilai dapat memangkas biaya produksi dari perusahaan yang beroperasi di dalam negeri.

Dampaknya, daya saing industri dalam negeri semakin kompetitif dengan negara lain.

“Industri akan maju besar-besaran, karena kami menurunkan biaya industri. Investor juga akan berlomba membangun perluasan pabriknya, dan banyak menciptakan lapangan kerja,” ujar dia.

Saat ini pemerintah terus berupaya mempercepat realisasi proyek tersebut, dan PLN berusaha menuntaskan power purchase agreement (PPA) tahun ini.

Selain itu, PLN juga berharap mendapat tambahan pasokan listrik hingga 6.000 megawatt dari sejumlah pembangkit yang masuk dalam fast track program era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Mudah-mudahan akhir tahun ini bisa COD [commercial operational date] sebanyak 6.000 megawatt, dan menjadi tambahan pasa sistem kelistrikan saat ini,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya