SOLOPOS.COM - Google Doodle Julie Sulianti Suroso, yang berulang tahun ke-106 pada 10 Mei 2023, seorang dokter yang namanya menjadi nama rumah sakit (RS) pusat infeksi nasional di Jakarta. (Tangkapan Layar/Indonesia.go.id/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Laman Google Doodle hari ini menampilkan profil Julie Sulianti Suroso, yang berulang tahun  ke-106 pada 10 Mei 2023, seorang dokter yang namanya menjadi nama rumah sakit (RS) pusat infeksi nasional di Jakarta.

Sulianti Suroso lulus sekolah kedokterannya pada 1942 dari GHS (sekolah tinggi kedokteran) di Batavia (Jakarta). 

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Kemudian Sulianti Suroso meneruskan pendidikannya di Inggris, Skandinavia, Amerika Serikat dan Malaya selama 2 tahun (1950 sampai 1951) dan mendapatkan Certificate of Public Health Administrasion dari Universitas London.

Mengutip Wikipedia, pada 1962 Sulianti Suroso memperoleh gelar MPH (Master of Public Health) dan TM (Tropical Medicine), kemudian memperoleh gelar Doctor of Public Health (Epidemiologi) pada 1965 setelah mempertahankan disertasi yang berjudul The Natural History of Enteropathogenic Escherechia Coli Infections di Tulane Medical School, New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat.

Setelah tamat dari sekolah kedokteran pada 1942, Sulianti Suroso bekerja di bagian Penyakit Dalam CBZ, Jakarta. Setelah kemerdekaan RI, Sulianti Suroso melanjutkan kariernya di RS Bethesda Yogyakarta bagian penyakit anak.

Pada 1951, Sulianti Suroso memulai kariernya di Kementerian Kesehatan. Pada 1967, Sulianti Suroso diangkat menjadi Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) dan merangkap Ketua Research Kesehatan Nasional (LRKN) Departemen Kesehatan. 

Sulianti Saroso juga adalah salah satu dari dua orang wanita yang pernah menjabat Presiden Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) selain Rajkumari Amrit Kaur dari India. 

Julie menjabat pada 1973 sedangkan Rajkumari menjabat tahun 1950. Keduanya berasal dari benua Asia.

Pada tahun 1975, Sulianti Suroso mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirjen P4M dan diangkat menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan sampai dengan 1978. 

Pada 1979 Sulianti Suroso ditunjuk sebagai anggota Board of Trustess of the International Center of Diarrhea Disease Research Bangladesh dan menjabat Chairman of the Board selama setahun dari 1979 sampai 1980. 

Sulianti Suroso pernah mewakili Pemerintah RI dalam sidang-sidang Internasional di Bidang Kesehatan, menjadi anggota WHO Expert Committee of Maternity and Child Health, anggota Komisi PBB Community Development di Negara-negara Afrika, anggota Honorary Society on Public Health Delta Omega, anggota WHO Expert Committee of Internasional Surveilance of Communicable Diseases, anggota Komisi Nasional Kedudukan Wanita Indonesia, President of the World Health Assembly dan anggota Badan Eksekutif WHO.

Selama masa perjuangan kemerdekaan (1946-1949), Sulianti Suroso bekerja mengusahakan obat-obatan dan makanan di kantong-kantong gerilya daerah Tambun Gresik, Demak dan Yogyakarta, sehingga sempat ditawan tentara Belanda selama dua bulan di IVG Yogyakarta. 

Sulianti Saroso juga aktif di Organisasi Pemuda putri Indonesia (PPI). Ia juga anggota Dewan Pimpinan KOWANI dan badan Kongres Pemuda Republik Indonesia. 

Kemudian bersama teman-temannya, ia juga membentuk Laskar Wanita yang diberi nama WAPP (Wanita Pembantu Perjuangan). Pada tahun 1947 mewakili Indonesia di Kongres Wanita di India.Untuk menghormati jasa-jasanya, sebuah rumah sakit di Jakarta diberi nama sesuai namanya yaitu Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya