SOLOPOS.COM - Presiden Direktur Adaro Energi, Garibaldi 'Boy' Thohir (Solopos.com/ Arif Budisusilo)

Solopos.com, SOLO — Sosok konglomerat Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir tengah menjadi sorotan publik. Sebabnya, ia mengeklaim sepertiga penyumbang ekonomi Indonesia siap memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pada Pilpres 2024. Profil Boy Thohir pun banyak dicari warganet.

Hal tersebut dikatakan Boy dalam pertemuan Prabowo dengan Relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat (ETAS) for 02 di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2024). Kakak Menteri BUMN, Erick Thohir, itu juga berharap Prabowo-Gibran memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 satu putaran.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

“Walaupun kami jumlahnya sedikit, tetapi ya di ruangan ini mungkin sepertiga perekonomian Indonesia ada di sini. Jadi kalau mereka-mereka mulai dari Djarum Grup, Sampoerna Grup, Adaro Grup, siapa lagi, pokoknya grup-grup semua ada di sini,” katanya.

Profil Boy Thohir

Sosok Boy Thohir adalah Presiden Direktur Adaro. Berdasarkan catatan Forbes, Boy menduduki posisi ke-17 orang terkaya di Indonesia pada 2023. Harta kekayaan Boy mencapai US$3,3 miliar atau sekitar Rp 51,8 triliun. Forbes menulis, Boy juga menjadi pemegang saham utama Adaro yang merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia.

Ia kali pertama mengakuisisi saham Allied Indocoal dalam usaha patungan dengan perusahaan Australia kemudian bersama mitranya membeli Adaro pada 2005. Boy juga mendirikan perusahaan pembiayaan sepeda motor Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) pada 1997.

Di sisi lain, Boy Thohir memiliki saham di perusahaan bahan baterai kendaraan listrik Merdeka Battery Materials. Perusahaan tersebut sudah melantai di bursa saham pada April 2023 dengan IPO senilai US$620 juta atau sekitar Rp 9,7 triliun.

Pria berusia 58 tahun itu adalah anak dari salah satu pendiri Astra, Muhammad Teddy Thohir. Ia pernah menempuh pendidikan di Northrop University Amerika dan lulus dengan gelar MBA. Melalui WOM Finance, perusahaan yang dijalankan Boy menjadi operator perusahaan air minum hingga jaringan restoran Hanamasa.

Boy Thohir juga memiliki bisnis besar di Jakarta, seperti Grup Wahana Artha yang menjadi pemegang main dealer yang mendistribusikan motor merek Honda.

Sementara itu, Adaro yang saham utamanya dimiliki oleh Boy sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2008. Perusahaan tersebut memproduksi batu bara yang dinilai membawa konsep ramah lingkungan dengan brand Envirocoal.

Meski dikenal sebagai salah satu konglomerat Tanah Air, bisnis yang dijalankan Boy Thohir juga pernah mengalami kegagalan. Ia pernah mencoba peruntungan berbisnis properti dengan membeli tanah di kawasan Kasablanka, Jakarta, yang tidak berjalan mulus.

Sepak terjang di dunia bisnis bermula ketika Boy pulang dari Amerika Serikat (AS) setelah menyelesaikan pendidikannya hingga meraih gelar master. Sebagai lulusan universitas luar negeri, Boy ingin bekerja di perusahaan bonafit seperti Citibank, American Express, dan IBM. Namun, keinginannya itu terhalang restu ayahnya yang menginginkan Boy menjadi pengusaha.

Akhirnya pada 1991 Boy Thohir mencoba peruntungan menggeluti bisnis properti, meski akhirnya gagal. Kemudian dia bertemu petinggi Astra International saat itu seperti Theodore Permadi Rachmat dan Edwin Soeryadjaya.

Boy membuat proposal dan diminta membebaskan lahan seluas 20 hektare. Sayangnya, lantaran kondisi perekonomian saat itu sedang terganggu dia hanya bisa membebaskan lahan seluas 3 hektare saja.

Meski gagal menjadi pengusaha properti dan hanya mentok menjadi calo tanah, pengalaman itu yang justru membuatnya sukses menjadi pengusaha. Boy kemudian mendirikan perusahaan pembiayaan untuk kendaraan dengan nama WOM Finance. Perusahaan yang didirikan dengan modal Rp5 miliar itu berhasil dijual hingga US$150 juta.

Uang dari situ salah satunya dipakai membeli tambang batu bara di Kalimantan Selatan dan membeli saham Adaro Energy dari tangan asing. Sejak saat itu usahanya terus melejit hingga kini menjadi konglomerat di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya