SOLOPOS.COM - Brosur promosi paket perjalanan umrah milik PT Mahisa Tour & Travel. (ANTARA/HO-Dok/PT Mahisa Tour & Travel)

Solopos.com, MATARAM — Seorang profesor ilmu hukum di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainal Asikin melapor ke polisi karena mengaku menjadi korban penipuan sebuah perusahaan biro perjalanan umrah.

Biro perjalanan umrah yang dilaporkan adalah PT Mahisa Tour & Travel yang berkantor di Kota Mataram.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Zainal Asikin adalah Guru Besar Fakultas Hukum, Universitas Mataram.

Saat dimintai konfirmasi Zainal Asikin mengatakan indikasi penipuan PT Mahisa Tour & Travel dimulai dari tidak adanya kabar pihak perusahaan ketika dirinya hendak melunasi setoran biaya umrah.

“Laporan aduan tentang dugaan penipuan ini saya sampaikan awal Maret 2023 kemarin ke Polda NTB,” kata Zainal Asikin.

Dia menceritakan ketika hendak melunasi setoran biaya umrah dirinya mendatangi kantor PT Mahisa Tour &Travel.

Namun sesampai di lokasi Zainal Asikin tidak bertemu dengan satu pun petugas dari pihak perusahaan.

Dia mengatakan dirinya sudah mencoba untuk menghubungi direktur perusahaan bernama Nanang Supriadi namun tidak mendapatkan tanggapan.

“Jadi dibuat bingung, ini ada apa. Bagaimana dengan nasib uang yang sudah disetorkan di awal,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Dia mengatakan dalam setoran awal dari perjanjian untuk berangkat umrah tersebut dirinya menyetor secara langsung ke kantor PT Mahisa Tour & Travel yang beralamat di Jalan Pejanggik, Kota Mataram.

Setoran awal ia berikan pada November 2022 lalu senilai Rp60 juta untuk enam orang.

Pihak perusahaan menjanjikan Zainal Asikin dan kawan-kawan akan diberangkatkan Februari 2023.

“Kata karyawannya, uang setoran langsung di transfer ke rekening Nanang (Direktur PT Mahisa Tour & Travel),” kata dia.

Zainal Asikin mengaku dirinya tergiur berangkat umrah dengan menggunakan jasa PT Mahisa Tour & Travel ini setelah melihat promosi dari pihak perusahaan yang menampilkan wajah Dr. Tuan Guru Haji (TGH) Lalu Pattimura Parhan, tokoh agama asal Pulau Lombok yang cukup terkenal.

Zainal mengaku bukan hanya dirinya yang menjadi korban. Dia menduga ada 100 lebih korban dari perusahaan biro perjalanan umrah ini.

Hal itu pun dikuatkan dari keterangan penasihat hukum Zainal, Imam. Dia meyakinkan ada juga korban dari perusahaan biro perjalanan umrah ini yang melaporkan ke Polresta Mataram.

“Informasinya banyak juga korban di Jawa Timur yang melapor ke polisi. Mungkin saja di sana ada kantornya juga,” kata Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya