SEMARANG — Profesionalisme keprajuritan yang dibangun TNI Angkatan Darat (AD), bukan untuk menciptakan prajurit seperti robot. Demikian diungkapkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI, Pramono Edhie Wibowo, dalam amanat tertulis yang dibacakan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso, pada upacara peringatan Hari Juang Kartika, di Lapangan Parade Makodam, Watugong, Semarang, Sabtu (15/12/2012).
Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung
Melainkan, ujar KSAD, profesionalisme yang berbasis kepada jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara penjuang, dan tentara nasional.
“Mewujudkan profesionalisme keprajuritan TNI AD tak hanya dengan modernisasi alat utama sistem senjata (Alutista), tapi yang lebih penting menyiapkan sumber daya prajuritnya,” bebernya.
KSAD berharap ke depan seluruh prajurit TNI AD harus menjadi prajurit yang terlatih, tangguh, dan handal. “Kepada para komandan satuan untuk menyelenggrakan latihan di satua dengan professional dan terukur,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Pangdam juga mengingatkan pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman, bahwa Negara Indonesia tak cukup hanya dipertahankan oleh tentara saja. “Untuk itu perlu sekali mengadakan kerja sama dengan komponen masyarakat di luar TNI,” tandas dia.
Setelah upacara dilakukan parade oleh peserta upacara, serta penyerahan penghargaan kepada para pemenang lomba pembinaan teritorial dan pelayanan KB kesehatan terbaik di jajaran Kodam IV/Diponegoro.