SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bandung –– Harga air minum dalam  kemasan (AMDK) dipastikan akan mengalami kenaikan setelah triwulan I tahun 2011 ini. Kenaikannya bisa mencapai 10% dari harga saat ini.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Hendro Baroeno mengatakan kenaikan harga jual ini tak bisa dihindari karena faktor TDL  (tarif dasar listrik) terkait pelepasan capping (batas) tarif listrik.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Selain itu, rencana pembatasan premium dan pengenaan bea masuk impor polycarbonat sebagai bahan baku kemasan, turut mengambil andil rencana kenaikan ini.

“Kenaikan saya belum tahu persis, tapi bisa 10% ini karena TDL dan bea masuk (polycarbonat). Untuk semua ukuran dan kemasan,” katanya di lokasi Metrologi Bandung, Sabtu (12/2/2011).

Ia menjelaskan selama ini biaya listrik sangat dominan dalam pembuatan kemasan AMDK, sementara bagi industri AMDK kemasan mengambil porsi yang cukup besar dari biaya produksi. Begitu pola dengan biaya BBM cukup signifikan dalam menentukan biaya transportasi AMDK.

“Listrik cukup besar, terutama untuk pembuatan packaging itu listrik sangat berpengaruh,” jelasnya.

Awalnya para produsen memperkirakan pada tahun 2011 ini produksi AMDK bisa naik dari 14,5 miliar liter menjadi 16,7 miliar liter. Namun adanya rencana kenaikan harga sedikit banyak akan mempengaruhi permintaan AMDK.

“Dengan faktor-faktor tadi bisa dibawah 16 (miliar liter) pesimis 15,7-15,8 (miliar liter),” katanya.

Dengan adanya faktor  TDL dan BBM, maka para produsen memastikan  merevisi produksi mereka, khususnya setelah  bulan Maret 2011.

“Belum tahu kapan, tapi sudah ada rencana (menaikkan harga jual) sekarang ini polycarbonat dari AS dan Eropa full kena 5%,” katanya.

Seperti diketahui kapasitas terpasang industi minuman dalam kemasan mencapai lebih dari 15 miliar liter per tahun, ditopang oleh 500 pabrik minuman dalam kemasan. Dimana dari jumlah itu sebanyak 183 pabrik merupakan anggota Aspadin.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya