SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanaman tembakau (JIBI/Solopos/Dok)

Produkdi tembakau 2016 tahun ini diprediksi turun hingga 50%

Harianjogja.com, JOGJA--Produksi tembakau di Indonesia pada 2016 diprediksi akan turun hingga 50% karena pengaruh La Nina sehingga banyak yang gagal panen.

Promosi Gerak Cepat BRI Peduli Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Banjir di Sumbar

Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno mengatakan, produksi tembakau di Indonesia pada 2015 sebesar 163.000 ton.

“Pada 2016 ini kami prediksi tinggal 50 persennya atau tinggal sekitar 80.000 ton. Ini pengaruh dari La Nina sehingga banyak hujan, padahal tembakau itu tanaman kering,” kata dia dalam jumpa pers di Hotel Bifa Jogja, Jogja, Rabu (3/8/2016).

Lahan tembakau di Indonesia seluar 197.000 hektare di mana produktivitasnya 0,7 ton per hektare. Curah hujan yang cukup tinggi membuat tembakau yang sudah ditanam menjadi rusak. Selain itu, banyak petani yang memutuskan untuk tidak menanam tembakau karena tidak mau merugi karena La Nina.

“Misalnya saja di Jember, hilangnya produksi sampai 80 persen. Karena dua hal itu, karena La Nina maka tidak tanam tembakau atau menanam tembakau tapi rusak,” ujar dia.

Ia mengungkapkan, hasil produksi tembakau di Indonesia saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Adapun kebutuhan dalam negeri mencapai 330.000 ton per tahun, sehingga memerlukan tembakau impor untuk memenuhi kebutuhan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya