SOLOPOS.COM - Ilustrasi panen raya (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Produksi pertanian DIY turun untuk komoditas padi dan jagung

Harianjogja.com, JOGJA-Produksi padi dan jagung mengalami penurunan berdasarkan angka tetap (ATAP) 2014 dan angka ramalan I (ARAM I) 2015.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto mengungkapkan, untuk komoditas padi sawah, padi ladang, dan jagung mengalami penurunan produksi. “Penurunan tertinggi terjadi pada  jagung yang mencapai 8,21%,” ujar dia di Gedung BPS DIY, Rabu (1/7/2015).

Ia menjelaskan, produksi padi sawah DIY pada 2015 diperkirakan sebesar 712.330 ton gabah kering giling (GKG), sementara produksi pada 2014 sebesar 719.194 ton. Dari angka tersebut terlihat ada penurunan sebesar 6.864 ton atau 0,95%. Penurunan ini diperkirakan karena penurunan luas  panen.

“Luas panen 2014 adalah 115.667 hektare. Diperkirakan luas panen turun menjadi 111.426 hektar pada 2015, jadi ada penurunan seluas 4.241 hektare atau 3,67%,” ujar dia.

Namun, untuk produktivitasnya diperkirakan naik sebesar 1,75 kuintal/hektare atau 2,81%. Pada 2014, produktivitas padi sawah sebesar 62,18 kuintal/hektare, sedangkan pada 2015 produktivitas diperkirakan menjadi 63,93 kuintal/hektare.

Sementara, untuk produksi padi ladang 2015 diperkirakan sebesar 196.834 ton GKG. Produksi pada 2014 sebesar 200.379 ton, sehingga terjadi penurunan sebesar 3.545 ton atau 1,77%. Luas panen dan produktivitas yang menurun menjadi salah satu penyebabnya.

Luas panen pada 2014 sebesar 43.236 hektare dan menjadi 42.788 hektare. Karena itu, produktivitasnya ikut turun dari 46,35 kuintal/hektare pada 2014 menjadi 46 kuintal/hektare atau turun sebesar 0,35 kuintal/hektare (0,76%).

Untuk jagung, ia mengatakan, produksi mengalami penurunan yang drastis. Pada 2015 ini total produksi jagung diperkirakan 286.603 ton pipilan kering. Pada 2014, produksi jagung mencapai 312.236 ton, artinya 2015 diperkirakan mengalami penurunan produksi sebesar 25.633 ton atau 8,21%.

Luas lahan panen juga mengalami penurunan. Produktivitasnya pun diprediksik turun dari 46,15 kuintal/hektare pada 2014 menjadi 44,20 kuintal/hektare pada 2015.

“Artinya turun sebesar 1,95 kuintal/hektare atau 4,23 persen,” imbuh dia.

Sementara, untuk komoditas kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi  jalar mengalami kenaikan produksi. Kenaikan tertinggi terjadi pada kacang hijau yakni sebesar 28,74%.

Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko sempat mengatakan, produksi pertanian di DIY sudah sesuai jalur. Ada pun target luasan lahan selama 2015 yakni 160.000 hektare. Ia juga  optimistis produksi padi di DIY bisa mencapai target pada 2015. Menurutnya, dari perhitungan yang dilakukan Dinas Pertanian DIY pada 2015, produksi padi ditarget 914.000 ton sampai 920.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya