SOLOPOS.COM - Desain mebel rotan berbentuk sepatu yang dipertontonkan dalam lomba desain mebel di Sekretariat Forum Rembug Klaster Industri Rotan (Dok/JIBI/Solopos)

 Desain mebel rotan berbentuk sepatu yang dipertontonkan dalam lomba desain mebel di Sekretariat Forum Rembug Klaster Industri Rotan (Dok/JIBI/Solopos)


Desain mebel rotan berbentuk sepatu yang dipertontonkan dalam lomba desain mebel di Sekretariat Forum Rembug Klaster Industri Rotan (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (Amkri) menargetkan ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia bisa mencapai angka US$5 miliar dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Untuk meningkatkan target kinerja ekspor itu, pemerintah diharapkan bisa mendukung penuh upaya meningkatkan daya saing industri furnitur di tingkat global dengan tepat.

”Kami meyakini apabila sektor industri ini cukup mendapat perhatian dari semua pihak terutama dari pemerintah sebagai regulator yang paling berkompeten, industri ini akan tumbuh sehat dan sangat berarti untuk penyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat besar selain sebagai penghasil devisa negara yang dapat diandalkan. Kami optimis dalam lima tahun ke depan nilai ekspor industri ini bisa menjadi barometer di kawasan ASEAN khususnya,” kata Ketua Umum Amkri, Soenoto, kepada Solopos.com, Kamis (5/9/2013).

Amkri akan mengawali upaya ini dengan menyelenggarakan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) pada Maret 2014. IFEX diharapkan mampu mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas produsen mebel dan kerajinan nasional sehingga dapat menghasilkan produk-produk unggulan yang memiliki nilai tambah optimal dan dapat menjadi market leader di pasar global.

Di sisi lain, akan terbangun citra positif di tingkat internasional bahwa Indonesia adalah negara penghasil produk mebel dan kerajinan terbaik di dunia.

6.000 Perusahaan

IFEX akan mempertemukan peserta pameran dan pengunjung dari Indonesia dan seluruh dunia, menampilkan produk berkualitas tinggi dengan desain unik yang mencerminkan keindahan alam Indonesia dan keterampilan pengrajinnya. Acara ini akan berlangsung di dua tempat pameran terbesar dan paling modern di Jakarta.

Soenoto menyampaikan, IFEX berlangsung pada saat peningkatan nilai ekspor untuk sektor mebel Indonesia tumbuh. Indonesia memiliki lebih dari 6.000 perusahaan mebel menengah dan kecil, pasar domestik yang tumbuh cepat dan diversifikasi yang naik terutama pada kelas menengah.

Bahkan, penjualan domestik mebel dan perabotan rumah tangga diperkirakan mencapai lebih dari US$700 juta per tahun, sedangkan ekspor mebel mencapai US$2,2 miliar pada 2011.

Dengan didukung oleh kebijakan pemerintah yang mendorong industri mebel, pasokan berbagai bahan baku yang konsisten, keahlian produsen, pasar domestik yang berkembang, dan fasilitas ekspor-impor terpadu, Indonesia memiliki semua elemen sebagai pusat industri mebel dan kerajinan strategis. Hal ini membuat IFEX sebagai pameran yang tidak mungkin dilewatkan oleh para pembeli dan pemerhati mebel dalam rangkaian pameran mebel di Asean.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya