SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi. (dok solopos)

SOLO--Tren produk baju distro yang berkembang di Solo dinilai mampu bersaing dengan produk distro yang ada di kota besar lainnya seperti Jogja, Semarang dan Bandung.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Produk distro Solo dinilai punya fanatisme sendiri dan cara pemasaran yang unik. Meskipun berada di antara pemain distro dari kota-kota besar, distro asal Solo mampu mempertahankan jumlah pelanggan.  Seperti yang terlihat dalam Solo Clothing Festival yang diselenggarakan di Diamond Convention Hall, Jumat-Mingu (23-24/12/2011).

“Solo punya kemampuan bersaing dengan kota lain khususnya menyangkut produksi baju-baju eksklusif sekelas baju distro,” kata Owner Langit Biru Creativindo, Rofiq Sutanto, selaku penyelenggara festival, saat ditemui Espos, Sabtu.

Solo Clothing Festival menghadirkan sekitar 50 brand yang merupakan produk kreatif anak-anak muda. Daji jumlah tersebut sekitar sepuluh brand milik Solo. Sisanya, berasal dari Jogja, Bandung dan Malang.  Rofiq mengatakan selama masa pameran antusias masyarakat  luar biasa. Pameran mencatat angka kunjungan berkisar 4.000 orang per hari. Sementara untuk transaksi diperkirakan mencapai rata-rata Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per stan per hari.

Satu stan sendiri bisa berisi lebih dari satu merek. “Pasar utama produk distro adalah kalangan muda. Dan saat ini, produk distro tidak hanya berupa kaos pria saja tetapi banyak merambah ke segmen busana perempuan, jins, asesoris, jaket dan lain-lain.”

(haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya