SOLOPOS.COM - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (25/10/2022). (Bisnis/Himawan L Nugraha)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta percepatan realisasi investasi asing dan domestik untuk penciptaan ekosistem industri baterai mobil listrik (electric vehicle/EV) di kawasan industri hijau di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Peletakan batu pertama pembangunan (groundbreaking) pabrik baterai mobil listrik ditargetkan Presiden pada September 2023.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Arahannya kita akan melakukan percepatan karena investasi ini akan dibangun dalam kawasan industri yang green energy, akan memakai tenaga angin di Sulawesi, di Bantaeng,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia seusai rapat yang dipimpin Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Bahlil mengatakan investasi asing untuk baterai mobil listrik itu berasal dari investor Inggris, yang bekerja sama dengan perusahaan dari Belgia, kemudian dengan BUMN di Indonesia, dan dari Swiss.

Selain kawasan industri untuk baterai mobil listrik di Bantaeng, kata Bahlil, pemerintah ingin percepatan realisasi investasi tambang nikel di Papua.

Meskipun menginginkan percepatan, Bahlil mengatakan, Presiden meminta semua mekanisme investasi dilakukan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

“Jadi jangan kita lambat hanya dengan kajian terus. Negara ini terlalu banyak kajian sampai prinsip kita, arahan bapak Presiden jelas minta percepatan di bulan September semua sudah selesai. Harus selesai dan harus sudah mulai groundbreaking di lokasinya dan semua sudah clear,” kata dia seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Nilai investasi untuk baterai mobil listrik di Bantaeng ini, kata Bahlil, mencapai 9 miliar dolar AS, dengan produksi berupa baterai sel untuk memenuhi permintaan dalam negeri dan ekspor.

“Tahap pertama kurang lebih (produksi) sekitar 20 Giga untuk baterai selnya. Ke depan pasti akan ditingkatkan permintaan dalam negeri maupun untuk ekspor. Ekspor untuk Eropa. Ini kan Inggris, dia akan jadi hub untuk Eropa,” ujar Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya