News
Kamis, 22 Februari 2024 - 19:17 WIB

Presiden Jokowi Sebut Krisis Iklim Biang Kerok Harga Beras Naik

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri penyerahan Bantuan Pangan Cadangan Pemerintah di Gudang Bulog Telukan, Grogol, Sukoharjo, Kamis (1/2/2024). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SOLO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan penyebab kenaikan beras di sejumlah pasar dalam negeri. Dia menyebut hal itu disebabkan perubahan iklim yang juga dirasakan sejumlah negara lain.

“Kenapa harga beras naik? Karena ada perubahan musim, ada El Nino, dan itu dialami bukan hanya negara kita, tetapi juga negara lain mengalami hal yang sama,” ungkap Presiden Jokowi kepada perwakilan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog Batangase, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024).

Advertisement

Kepala Negara menekankan penyaluran bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tahap pertama kepada 1.000 warga KPM di Maros adalah bentuk perhatian serius pemerintah kepada masyarakat.

Selain itu, dengan pemberian beras 10 kg per bulan selama enam bulan ke depan kepada KPM, tentu mengurangi beban masyarakat di tengah kenaikan harga beras di pasaran akibat dampak dari El Nino serta perubahan iklim.

Advertisement

Selain itu, dengan pemberian beras 10 kg per bulan selama enam bulan ke depan kepada KPM, tentu mengurangi beban masyarakat di tengah kenaikan harga beras di pasaran akibat dampak dari El Nino serta perubahan iklim.

“Hanya di negara lain tidak diberi 10 kg per bulan. Rakyat kita diberi 10 kg setiap bulan, bedanya itu. Harga beras di seluruh dunia naik,” tutur Jokowi di hadapan warga penerima yang disambut tepukan tangan sebagaimana dilansir Antara.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan CBP untuk tahap pertama di seluruh Indonesia kepada KPM termasuk di Kabupaten Maros dengan berat 10 kilogram per bulannya.

Advertisement

Presiden menegaskan pemberian bantuan pangan mulai Januari 2024 dan masih berlangsung hingga Juni 2024. Namun pada Juli 2024, pemerintah akan melihat kembali kemampuan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebelum menyalurkan bantuan pangan.

“Nanti setelah Juni saya lihat dulu APBN-nya. Kalau cukup, tetapi saya tidak janji loh,” tutur Jokowi kepada penerima sembari tersenyum.

Mantan Wali Kota Solo ini sempat menanyakan kepada penerima bantuan di tempat itu, apakah bantuan CBP untuk dua bulan yakni Januari dan Februari sudah diterima, dan begitupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga yang hadir.

Advertisement

“BLT itu ada yang terima ada yang tidak, karena tidak semuanya. Tetapi, sebentar lagi akan keluar BLT sebesar Rp200.000, Rp200.000, Rp200.000, (Rp600.000), tetapi saya tidak tahu di sini ibu-ibu, bapak-bapak dapat semua, saya enggak tahu,” tutur presiden saat berinteraksi dengan warga penerima manfaat.

Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja di Sulawesi Selatan didampingi Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam beserta pejabat terkait lainnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif