SOLOPOS.COM - Presiden Hollande (google img)

Presiden Hollande (google img)

PARIS–Presiden terpilih Prancis, Francois Hollande, Selasa (15/5/2012), diambil sumpahnya di bawah bayang-bayang krisis utang yang mengancam Zona Euro. Tidak ada kepala negara asing yang diundang dalam pelantikan pemimpin salah satu dari negara besar dunia itu.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Kepemimpinan akan dimulai pada pertemuan puncak kenegaraan dengan penuh kehormatan dan kesederhanaan,” ucap Hollande dalam pidato pelantikannya. Politisi 57 tahun itu juga berjanji menemukan “jalan baru” untuk memimpin Eropa keluar dari kesulitan ekonomi saat ini.

Setelah upacara singkat di Paris, Hollande akan langsung terbang ke Jerman bertemu Kanselir Angle Merkel terkait perbedaan pandangan mereka mengenai mata uang tunggal di Zona Euro. Merkel, pemimpin negara ekonomi terbesar di Eropa dan sekutu utama Prancis, adalah sekutu dekat pendahulu Hollande, Nicolas Sarkozy, sekaligus arsitek kebijakan penghematan keuangan Uni Eropa (UE).

Dengan Hollande yang menentang kebijakan percepatan dan penekanan pemotongan anggaran tuntutan Berlin, pembicaraan kedua pemimpin diperkirakan berlangsung tegang. Presiden dari kubu Sosialis ini telah mengatakan dirinya akan menegosiasikan kembali pakta fiskal Zona Euro.

Sementara, Jerman berkomitmen menjalankan disiplin anggaran sesuai pakta yang ditandatangani oleh 25 dari 27 anggota UE dan telah diratifikasi beberapa negara itu. Sejak terpilihnya Hollande, Merkel berulang kali menekankan, pakta itu tak terbuka untuk negosiasi ulang. Namun para pengamat ekonomi melihat adanya ruang kompromi, dengan Hollande yang cenderung untuk menyetujui langkah-langkah stimulus tambahan tanpa merombak isi pakta.

Fakta terbaru yang dirilis kemarin, perekonomian Prancis masih stagnan dengan badan statistik resmi INSEE tak mencatat adanya pertumbuhan pada kuartal pertama 2012. INSEE juga merevisi lebih rendah angka pertumbuhan kuartal keempat 2011 dari 0,2% menjadi 0,1%, namun tetap menyatakan pertumbuhan perekonomian scera keseluruhan sepanjang 2011 tetap 1,7%.

Selain ditunggu hasil tugas pertamanya di Jerman, Hollande ditunggu membuat pengumuman penting mengenai sosok perdana menteri pilihannya, dengan Jean-Marc Ayrault, 62, ketua blok parlemen Sosialis sekaligus sekutu lamanya, paling difavoritkan. Perdana menteri terpilih ini akan bertugas membentuk pemerintahan sebelum sidang kabinet pertama yang kemungkinan digelar pada Kamis (17/4/2012).

Setelah pembentukan kabinet, fokus pemerintahan Hollande akan mengubah fokus terhadap kampanye Sosialis untuk memenangkan mayoritas kursi parlemen dalam pemilu legislatif pada Juni. Sementara, setelah bertemu Merkel, Hollande akan terbang ke Amerika Serikat (AS) untuk bertemu Presiden Barack Obama, Jumat (18/4), disusul KTT G8 dan pertemuan NATO.

Pertemuan-pertemuan itu juga diharapkan menjadi ujian bagi Hollande yang harus menjelaskan alasan penarikan pasukan Prancis dari Afghanistan pada akhir 2012. lebih cepat dari jadwal semula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya