PARIS — Menteri luar negeri Prancis, Laurent Fabius, Senin (3/9/2012), mengatakan, negara-negara Barat sedang mempersiapkan respons keras dalam kasus kemungkinan penyebaran senjata kimia atau biologi oleh rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dalam perang sipil di negeri itu.
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
“Respons kami akan besar dan tajam,” ujar Fabius saat berbicara pada radio RMC, seperti dilansir yahoonews. Dikatakan Fabius, Prancis terutama telah membahas langkah-langkah aksi itu dengan sekutu mereka, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Sebelumnya, Presiden AS, Barack Obama mengatakan, AS telah mencapai “garis merah” dalam menghadapi kemungkinan penggunaan senjata kimia dan biologi oleh rezim Assad. Fabius juga mengklaim Rusia dan China dalam “posisi yang sama” terkait penggunaan senjata kimia dan biologi, meskipun tetapi mengaku frustrasi terkait dukungan kedua negara itu terhadap Assad.
Para pemimpin Suriah sebelumnya mengatakan, mereka bisa saja menggunakan senjata kimia atau biologi jika diserang dari luar atau pihak asing. Suriah diyakini memiliki gas saraf serta rudal Scud yang mampu menyebarkan bahan kimia mematikan.