SOLOPOS.COM - Pramono Anung (Dok/JIBI)

Jakarta–Rencana Badan Kehormatan (BK) DPR melakukan kunjungan kerja ke Yunani terus menuai kontroversi. Kini, Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai tak perlu BK melakukan kunjungan ke Yunani.

Menurut Pramono Anung jika BK DPR berkunjung ke Yunani terkait belajar etika sebenarnya tidak perlu dilakukan. “Karena etika dan budaya itu tentunya juga tercemin dalam aturan kita. Kalau untuk hal yang berkaitan itu, ya peraturannya diterapkan, tidak perlu belajar apa-apa, karena sudah tahu, kalau salah ya salah, harus dihukum,” tegasnya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/10).

Pramono mengatakan meski setiap kunjungan alat kelengkapan DPR terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari pimpinan DPR, namun dirinya sebagai wakil pimpinan DPR tidak pernah memberikan izin untuk BK DPR berkunjung ke Yunani.

“Saya yang bukan memberi izin. Bagi saya BK sederhana saja, kalau aturan tatib dan juga MD3 diterapkan secara apa adanya sebenarnya persoalan yang menyangkut beberapa anggota bisa diselsesaikan secara gampang,” katanya.

Ia juga mengaku hingga saat ini dirinya telah tiga kali menolak memberi persetujuan terhadap proposal dari alat kelengkapan terkait kunjungan ke Luar Negeri. “Saya sudah menolak tiga kali rencana kunjungan, dan itu sudah disepakati pimpinan dan anggota komisi,” cetusnya.

Menurut dia, yang paling mendasar saat melakukan kunjungan ke luar negeri harus ada term of reffrence (TOR) terkait apa manfaat kunjungan serta apa tujuannya. “Kalau dilakukan sesuai proprosi saya yakin, publik bisa memahami itu. Tidak semua studi banding salah,” tegasnya seraya menyebutkan yang sering terjadi justru kunjungan ke luar negeri yang tidak memberi manfaat.

inilah/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya