SOLOPOS.COM - Mahasiwa UNS Solo mendampingi siswa SDN Cemara 2 Solo praktik Ecoprint di halaman sekolah setempat, Senin (15/5/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Riset Grup Tekstil Tradisi dan Kontemporer Program Studi (Prodi) Kriya Seni Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS memberikan pelatihan Ecoprint di SDN Cemara 2 Solo, Senin (15/5/2023)

Ketua Tim Riset, Theresia Widiastuti, mengatakan pihaknya mengajak siswa kelas V SDN Cemara 2 Solo membuat kerajinan ramah lingkungan yakni  Ecoprint dengan teknik pounding atau dengan cara dipukul.

Promosi Jangkau Level Grassroot, Pembiayaan Makro & Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 T

“Di satu sisi siswa belajar tentang bagaimana terlibat dalam upaya menyelamatkan bumi, dan di sisi lain mendapat masukan tentang apa itu tekstil. Hasilnya berupa produk yang bisa mereka gunakan sendiri,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (15/5/2023).

Sebelum praktik, siswa dijelaskan terkait teknik menghias kain termasuk manfaatnya bagi kehidupan yang ramah lingkungan. Setelahnya, siswa diberi kesempatan bertanya, ketika dirasa cukup paham mereka langsung diajak membuat corak di atas tas berbahan kain serut. 

“Sementara bahannya sudah disediakan dari kami, sehingga siswa tinggal mengerjakan,” kata Theresia.

Theresia menyebut Ecoprint pada dasarnya menggunakan bahan daun. Daun-daun itu kemudian ditata oleh siswa di atas tas serut dan dilakukan proses pounding. “Jadi desainnya punya mereka sendiri. Tapi tetap kami arahkan supaya daun-daun itu meninggalkan bekas di atas tas serut,” kata dia.

Dia mengatakan sengaja memilih SDN Cemara 2 Solo lantaran sekolah tersebut memiliki visi dan komitmen yang sama terhadap isu lingkungan. 

“Salah satu kegiatan pembelajaran di tempat ini itu pelestarian lingkungan, melakukan aksi pencegahan perusakan terhadap lingkungan, serta aksi mencegah pencemaran terhadap lingkungan sekolah dan sekitarnya,” kata dia. 

Hal selaras juga disampaikan Kepala SDN Cemara 2 Solo, Eni Idayati, sejak awal memang siswa sudah diajak untuk mencintai lingkungan secara berkelanjutan. Menurutnya, semua kegiatan sekolah diselaraskan dengan Program Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBHLS)

“Makanya di kita, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru harus ada hubungannya dengan PBHLS,” kata dia.

Eni mengatakan pihaknya terus berinovasi agar perilaku ramah lingkungan hidup di sekolahnya terus berlanjut. Inovasi tersebut seperti memelihara ikan dan menanam sayuran di lingkungan sekolah. Hasilnya sekolah tersebut pernah mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya