Prabowo Subianto (id.wikipedia.org)
JAKARTA-Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menang dalam quick count Pilgub DKI. Melihat hasil sementara tersebut, Partai Gerindra pun semakin optimis mencapreskan Prabowo di Pilpres 2014.
Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
“Saya kira ini peran Bu Mega dan Pak Prabowo, PDIP dan Gerindra, relawan yang luar biasa juga terutama warga Jakarta yang sadar politik. Ini menunjukkan Pak Prabowo cukup kuat, kami optimis menatap Pilpres 2014,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, kepada detikcom, Kamis (12/7/2012).
Namun demikian Gerindra akan terus melakukan konsolidasi. Karena pilpres masih dua tahun lagi. “Tapi waktu masih panjang. Kami harus kerja keras untuk konsolidasi,” katanya.
Pandangan senada disampaikan anggota Dewan Pembina Gerindra, Martin Hutabarat. Menurut Martin, kemenangan Jokowi adalah kemenangan rakyat Jakarta. Jokowi memperlihatkan dirinya pantas dipilih orang karena imej yang terbangun terhadapnya sebagai antikorupsi.
“Megawati dan Prabowo yang mendorong majunya Jokowi dan Ahok sebagai calon gubernur DKI tanpa money politics turut memberi andil bagi kemenangan Jokowi karena dari sejak awal dalam proses pencalonan Jokowi, PDIP dan Partai Gerindra menolak money politics. Kemenangan Jokowi diperkirakan akan berlanjut meneruskan koalisi yang sudah terbangun selama ini antara PDIP dan Gerindra dalam Pilpres 2014,” paparnya.
Kemenangan Jokowi diputaran pertama ini diproyeksikan akan berlanjut pada putaran kedua. Karena Gerindra menilai masyarakat yakin Jokowi akan serius memberantas korupsi ini.
“Korupsi inilah yang sekarang paling menjadi musuh bersama rakyat,” tandas anggota Komisi III DPR ini.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
