SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang seluruh calon presiden (capres) untuk makan siang di Istana Merdeka, Senin (30/10/2023). Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo memberi keterangan kepada pewarta. (Solopos.com/Tangkapan Layar Kompas TV)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang tiga bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo untuk makan siang di Istana Merdeka, Senin (30/10/2023), di mana ketiganya kompak mengenakan batik motif parang.

“Ya, tadi ada pertanyaan kok kompak pakai batik? Ini kebetulan, tidak disengaja. Poinnya kami sama-sama mencintai produk Indonesia,” ucap Ganjar, saat memberi keterangan kepada wartawan, seusai makan siang bersama Presiden Jokowi, Senin, dipantau dari tayangan Breaking News KompasTV.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Apa arti motif parang? Batik Parang adalah salah satu motif batik yang paling tua di Indonesia. Parang berasal dari kata Pereng yang berarti lereng. Perengan menggambarkan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal. 

Primus Supriono dalam Ensiklopedia The Heritage of Batik (2016) menyebut susunan motif S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan. 

Bentuk dasar huruf S diambil dari ombak samudra yang menggambarkan semangat yang tidak pernah padam. 

Konon, motif tersebut diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusumo karena terinspirasi ombak yang menggulung-gulung saat bermeditasi di Pantai Selatan Jawa. 

Pada masa Dinasti Mataram hingga awal kemerdekaan, motif tersebut hanya boleh disandang oleh para raja dan keturunannya (sentana). Seiring berjalannya waktu, motif parang lambat laun mulai digunakan masyarakat umum. 

Sella Kristie, Tessa Eka Darmayanti, dan Sriwinarsih Maria Kirana dalam jurnal Makna Motif Batik Parang Sebagai Ide dalam Perancangan Interior (2019) menyebut secara filosofis, motif batik parang memang memiliki kandungan makna yang tinggi. 

Bentuk motif batik parang yang saling berkesinambungan menggambarkan jalinan hidup yang tidak pernah putus, selalu konsisten dalam upaya untuk memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan, maupun dalam hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya. 

Garis diagonal yang terdapat dalam motif batik parang, memberikan gambaran bahwa manusia harus memiliki cita-cita yang luhur, kokoh dalam pendirian, serta setia pada nilai kebenaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya