SOLOPOS.COM - Sejumlah wali calon siswa rala mengantre dan duduk lesehan guna memverifikasi berkas di SMAN 1 Solo, Senin (19/6/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Antrean verifikasi berkas Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA atau SMK negeri di sejumlah sekolah di Solo membeludak. Bahkan, ada wali murid yang harus mengantre sampai satu hari kerja.

Salah seorang orang tua calon siswa, Wulan, 47, asal Karanganyar itu datang sejak pukul 07.00 WIB untuk mengambil nomor antrean. Meski sudah mengambil nomor antrean, tidak bisa langsung memverifikasi, bersama putrinya dia baru bisa mendapat pelayanan keesokan harinya.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Menurut dia, para wali murid yang bisa memverifikasi hari ini sudah mengambil nomor antrean sejak Jumat (16/6/2023).  “Yang ambil antrean Jumat baru verifikasi hari ini. Yang ambil hari ini dilayani besok,” kata dia ketika ditemui di posko PPDB di SMAN 1 Solo, Senin (19/6/2023).

Ketika ditemui Solopos.com, Wulan masih menunggu peluang untuk memverifikasi Senin ini. Dia enggan pulang ke rumah meski panitia mengatakan kemungkinan besar baru akan dilayani esok harinya.

“Yang membuat lama mungkin proses verifikasi, apakah lama, atau mungkin persiapan orang tua sendiri pada saat membawa berkas tidak lengkap, jadi balik lagi,” kata Wulan yang mendaftarkan anaknya melalui jalur prestasi di SMAN 1 Solo.

Lain lagi Sinta, 45, warga Banjarsari itu harus mengambil nomor antrean di SMAN 1 Solo sejak pukul 06.00 WIB. Sama seperti Wulan, dirinya baru bisa mendapat pelayanan verifikasi data esok harinya.

“Ambil [nomor antrean] hari ini, besok baru diverifikasi. Jadi kita masih ngantre dari tadi pagi. Malah ada yang dari pukul 05.00 WIB,” kata dia ketika ditemui Solopos.com, Senin (19/6/2023).

Sinta mengaku hanya tinggal memverifikasi data dan sudah membuat akun. Dia pun sengaja menunggu lesehan di halaman sekolah untuk menunggu misal nanti masih bisa dilayani hari itu juga.

“Nunggu peluang [bisa mendapat pelayanan verifikasi akun], siapa tahu kami bisa masuk, kalau bisa ya alhamdulillah, kalau tidak kami besok datang lagi,” kata dia.

Wulan pun rela menunggu sampai layanan tutup. Menurut informasi yang diterima Solopos.com, pelayanan verifikasi berkas akan berakhir pukul 15.00 WIB. Melalui perjuangan yang panjang itu, dia berharap anaknya bisa lolos di SMAN 1 Solo.

Sebenarnya, jika merujuk pada petunjuk tekni (Juknis) PPDB SMAN/SMKN yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, verifikasi akun tidak harus di sekolah yang dituju. Melainkan bisa di sekolah terdekat atau sekolah lain yang dirasa sepi.

Namun, baik Sinta atau pun Wulan, tetap ingin memverifikasi akun di sekolah yang dituju, yakni SMAN 1 Solo. “Daftarnya kan di sini, jadi inginya verifikasi juga di sini,” kata Sinta.  

Berbeda dengan Titin, Wali Murid asal Pasar Kliwon itu lebih memilih memverifikasi di posko pelayanan PPDB SMA/SMK terdekat, yakni SMAN 9 Solo. Posko yang menempati SDN Mojo, Pasar Kliwon itu menjadi jujukan orang tua.

Titin sebelumnya sudah mendatangi SMKN 5 Solo, sekolah itu merupakan pilihan anaknya untuk mendaftar melalui jalur zonasi. Namun, setiap kali dia datang untuk memverifikasi, Titin tidak kebagian nomor antrean.

“Pukul 06.00 WIB nomor antrean sudah habis, kemarin suruh datang jam setengah tujuh, pas datang ternyata nomor antrean juga sudah habis. Ke sini [SMAN 9 Solo] dari SMKN 5, katanya cari SMA yang sepi untuk verifikasi saja, dari pada nunggu antrean lama,” kata dia.

Wakil Kepala SMAN 1 Solo, Setya Anung Harianto, mengatakan memang pelayanan PPDB di sekolahnya sempat membeludak pada Jumat (16/6/20230). Terlebih jam pelayanan di hari itu relatif lebih pendek, terpaksa beberapa wali murid harus rela kembali lagi pada Senin (19/6/2023).

“Kemarin [Jumat] yang kita target 150 sampai 160 wali murid [mendapat pelayanan verifikasi berkas]. Tapi waktu Jumat itu kepotong Salat Jumat, kita sudah berusaha melayani,” kata dia ketika ditemui Solopos.com, Senin.

Meski begitu, sejak hari pertama, SMAN 1 Solo memang diserbu para orang tau. Hingga Senin (19/6/2023) masih terlihat para wali murid memadati tempat pendaftaran, hingga rela duduk lesehan di halaman sekolah.

Untuk mengantisipasi hal itu, Anung yang juga merupakan ketua panitia PPDB di SMAN 1 Solo itu menyiapkan tiga kelas untuk pelayanan. Setiap kelas diupayakan menampung 10 sampai 15 calon siswa.

Menurut dia, proses verifikasi memang memerlukan waktu yang lebih lama, karena pihaknya haru melakukan cek berkas satu per satu. Tidak jarang, wali murid melakukan kesalahan mendasar hingga harus membuat akun baru.

“Misal nilai itu ketika dicek ada yang salah. Mau tidak mau, kita membatalkan akunnya, anak suruh perbaiki lagi dan membuat akun lagi. Karena kalau itu tidak sesuai dengan nilai rapor, nanti kena masalah,” kata dia.

Persoalan teknis lain seperti persyaratan Kartu Keluarga (KK) harus kurang dari satu tahun. Jika angka tahun yang tertera di KK tidak sesuai ketentuan, secara otomatis sistem akan menolak. Pihaknya haru membetulkan hal itu. “Nah masalah ini dari Disdukcapil menyerahkan ke sekolah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya