SOLOPOS.COM - PPDB Online Solo(ilustrasi/JIBI/dok)

PPDB 2016 digelar melalui jalur online dan offline.

Solopos.com, SOLO – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo berharap para pendaftar dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2016 yang nantinya sudah dinyatakan diterima di sekolah tujuan melalui jalur offline, tidak mencabut berkasnya untuk kemudian mendaftarkan diri lagi ke sekolah lain melalui jalur online.

Promosi Beredar Video Hoax Uang Hilang, Pengamat Sebut Menabung di Bank Sangat Aman

Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikpora Solo, Bambang Wahyono, yang juga Koordinator PPDB SMP, mengemukakan, tahun lalu, kasus pencabutan berkas oleh siswa setelah hasil seleksi PPDB sistem offline diumumkan, sempat terjadi di beberapa SMP.

“Tahun kemarin ada kasus semacam itu. Namun hal itu karena banyak yang belum paham, sehingga masih banyak anak yang mencabut dan mendaftar ulang, walaupun itu sudah digunakan, tapi toh akhirnya kembali ke awal,” ungkap Bambang ketika ditemui wartawan di kantornya, Kamis (9/6/2016).

Seperti diinformasikan sebelumnya, PPDB lewat jalur offline dilaksanakan di sekolah menengah atas negeri (SMAN) maupun sekolah menengah pertama negeri (SMPN) untuk kuota siswa dari keluarga miskin (gakin), kuota siswa berprestasi di bidang olah raga, dan kuota siswa inklusi. PPDB offline SMAN sudah dibuka mulai Rabu (8/6/2016) hingga Sabtu (11/6/2016). Selain itu, PPDB jalur offline juga dibuka untuk sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN).

Bambang menjelaskan, jika siswa gakin sudah didaftarkan sekolah asalnya melalui jalur offline dan kemudian dinyatakan diterima di sekolah negeri tujuan, kesempatan untuk memilih jalur reguler atau jalur online sudah tertutup. Hal ini menurutnya, juga berlaku bagi siswa berprestasi di bidang olah raga.

“Kami berharap tahun ini tidak seperti tahun lalu, banyak calon siswa yang mengikuti PPDB offline, namun karena kurang puas ingin mendaftar lagi di reguler,” katanya.

Sehingga untuk meminimalisasi kasus semacam itu, Bambang mengatakan, Panitia PPDB 2016 Kota Solo mengadakan sosialisasi intensif. Sosialisasi tersebut selain menyasar para kepala SMP, juga dilakukan terhadap para kepala sekolah dasar (SD).

Terkait itu, Bambang mengatakan, pihaknya juga membentuk tim yang bertugas memberikan penjelasan tentang PPDB offline kepada para kepala SD di masing masing Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), antara lain terdiri atas para kepala sekolah yang dinilai mampu memberikan penjelasan seputar PPDB offline tersebut kepada para kepala SD lainnya.

“Untuk SD, pembentukan tim ini sudah kami laksanakan selama dua tahun terakhir ini,” terangnya.

Sosialisasi dilaksanakan bergiliran mulai Selasa (7/6/2016) untuk wilayah Kecamatan Serengan, Rabu (8/6/2016) untuk wilayah Kecamatan Laweyan, dan Kamis untuk wilayah Kecamatan Pasar Kliwon.

“Selanjutnya nanti untuk Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Jebres,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya